Kepala Barekraf Jawab Kritik 'Saya Indonesia, Saya Pancasila'

Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Barekraf) Triawan Munaf menjawab kritikan sejumlah orang tentang jargon 'Saya Indonesia, Saya Pancasila'. Dia juga menantang para pengkritik untuk membuat jargon yang lebih baik.

"Silakan bikin. Bisa enggak sepopuler itu, jangan malah dikritik. Bikin saja," ujar Triawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (7/6).

Lihat juga: Syafii Maarif: Keadilan Sosial Tantangan Besar UKP Pancasila

Jargon 'Saya Indonesia, Saya Pancasila' disiapkan pemerintah menjelang peringatan Hari Lahir Pancasila. Namun, slogan itu dikritik sejumlah pihak seperti Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan beberapa waktu lalu.

Anies berpendapat, slogan seharusnya berbunyi Kita Indonesia, Kita Pancasila. Penggunaan kita sebagai subyek dianggap merangkul semua pihak, sementara kata 'saya' tidak.

Triawan secara langsung menjelaskan, 'Saya' digunakan untuk menunjukkan komitmen setiap pribadi masyarakat kepada Indonesia dan Pancasila.

Lihat juga: Yudi Latief Minta Publik Tak Berharap Banyak Pada Unit PIP

Ia pun mengutip lagu kebangsaan, Indonesia Raya dan Garuda Pancasila, yang selama ini dinyanyikan masyarakat Indonesia bahkan sedari kecil.

"Garuda Pancasila, kami lah pendukungmu. Enggak begitu kan? Indonesia Raya juga begitu. Indonesia tanah airku tanah tumpah darahku, bukan tanah kita," tegas Triawan.

Kalimat 'Saya Indonesia, Saya Pancasila' pun dipilih karena menurut Triawan, sebuah jargon harus singkat, catchy, sehingga menarik perhatian masyarakat terutama anak muda.

Mengutip Presiden Joko Widodo, Triawan menyatakan Pancasila itu bersifat pribadi. Kata 'kami' baru boleh dipakai apabila seluruh masyarakat memiliki kepribadian dan pemahaman yang sama mengenai Pancasila dan Indonesia.

"Kalau hanya kami, nanti kita ngumpet di balik orang lain," ucapnya.

Lihat juga: Megawati Jadi Ketua Dewan Pengarah UKP Pancasila