Jemaah An Nadzir Rayakan Idul Fitri Hari Ini
CNN Indonesia
Sabtu, 24 Jun 2017 10:40 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Jemaah An Nadzir di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, telah merayakan Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijiriah pada hari ini, Sabtu (24/6). Mereka melaksanakan salat Ied di Lapangan Desa Mawang, Bontomarannu.
Umat Muslim yang identik dengan rambut pirang atau dicat berwarna itu, memang selalu lebih dahulu merayakan Lebaran, meski 1 Syawal belum ditetapkan secara resmi oleh pemerintah.
Sejak subuh, terlihat jemaah berbondong-bondong menuju lapangan setempat. Para lelaki menggunakan jubah pakaian hitam dilengkapi dengan sorban di kepalanya.
Sementara jemaah perempuan menggunakan pakaian terusan berwarna hitam dipadu cadar menutupi wajah, sambil membawa anak-anak yang juga berpakaian serbahitam.
Di Lapangan tempat mereka melakukan salat Ied, terlihat beberapa pohon kurma, namun tidak berbuah.
Takbir kemenangan dilantunkan melalui pengeras suara oleh jemaah yang lebih dahulu datang. Mereka juga saling bergantian menyerukan takbir.
Pimpinan An Nadzir, Ustadz Lukman, mengatakan penetapan Lebaran bersama jemaahnya dilaksanakan lebih awal setelah diyakini melalui perhitungan bulan dan tanda-tanda alam.
Perhitungan tersebut dengan sistem penanggalan tersendiri, yang berbeda dengan sistem penanggalan pemerintah dan ormas Islam pada umumnya.
Mereka antara lain memperhatikan pasang surut air laut sebagai bahan pertimbangan, selain itu tanda-tanda alam juga menjadi penentuan akhir Ramadan.
"Sesuai dengan tanda-tanda alam, maka kami menyakini 1 Syawal jatuh pada hari ini, dan tentu kami berlebaran serta melaksanakan salat Ied di lapangan," katanya, dikutip ANTARA.
Adapun pemerintah bersama organisasi kemasyarakatan Islam akan melaksanakan sidang isbat setelah dilakukan pemantauan hilal pada Sabtu petang. Sidang itu untuk menetapkan tanggal 1 Syawal 1438 Hijriah secara resmi.
Umat Muslim yang identik dengan rambut pirang atau dicat berwarna itu, memang selalu lebih dahulu merayakan Lebaran, meski 1 Syawal belum ditetapkan secara resmi oleh pemerintah.
Sejak subuh, terlihat jemaah berbondong-bondong menuju lapangan setempat. Para lelaki menggunakan jubah pakaian hitam dilengkapi dengan sorban di kepalanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Lapangan tempat mereka melakukan salat Ied, terlihat beberapa pohon kurma, namun tidak berbuah.
Takbir kemenangan dilantunkan melalui pengeras suara oleh jemaah yang lebih dahulu datang. Mereka juga saling bergantian menyerukan takbir.
Pimpinan An Nadzir, Ustadz Lukman, mengatakan penetapan Lebaran bersama jemaahnya dilaksanakan lebih awal setelah diyakini melalui perhitungan bulan dan tanda-tanda alam.
Perhitungan tersebut dengan sistem penanggalan tersendiri, yang berbeda dengan sistem penanggalan pemerintah dan ormas Islam pada umumnya.
Mereka antara lain memperhatikan pasang surut air laut sebagai bahan pertimbangan, selain itu tanda-tanda alam juga menjadi penentuan akhir Ramadan.
"Sesuai dengan tanda-tanda alam, maka kami menyakini 1 Syawal jatuh pada hari ini, dan tentu kami berlebaran serta melaksanakan salat Ied di lapangan," katanya, dikutip ANTARA.
Adapun pemerintah bersama organisasi kemasyarakatan Islam akan melaksanakan sidang isbat setelah dilakukan pemantauan hilal pada Sabtu petang. Sidang itu untuk menetapkan tanggal 1 Syawal 1438 Hijriah secara resmi.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK