Penumpang Arus Balik Ramaikan Terminal Kampung Rambutan

CNN Indonesia
Sabtu, 01 Jul 2017 18:33 WIB
Hingga H+4, tercatat 124.998 orang tiba di Kampung Rambutan. Itu lebih besar dari jumlah pemudik yang sejak H-10 hingga H-1 hanya mencapai 115.833 orang.
Pemudik mulai berdatangan di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Kamis (29/6). (Antara Foto/Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Terminal Kampung Rambutan di Jakarta Timur mulai dipenuhi para pemudik yang kembali ke ibu kota. Berdasarkan data yang dihimpun oleh CNNIndonesia.com, ada perbedaan cukup signifikan antara jumlah penumpang bus yang berangkat pada arus mudik dengan jumlah penumpang bus yang datang pada arus balik di terminal tersebut.

Penumpang yang berangkat mudik sejak H-10 (15 Juni) hingga H-1 (24 Juni) dari Terminal Kampung Rambutan tercatat mencapai 115.833 orang. Jumlah bus yang mengangkut penumpang itu sebanyak 4.406 bus.
Jumlah tersebut lebih kecil dibanding jumlah penumpang yang tiba di Kampung Rambutan sejak Idulfitri pada 25 Juni hingga H+4 atau 30 Juni yang mencapai 124.998 orang. Para penumpang itu menggunakan bus sebanyak 3.902 bus.

Jumlah penumpang arus balik itu diprediksi akan terus bertambah mengingat hari kerja normal baru dimulai pada Senin (3/7) mendatang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tingginya jumlah penumpang yang datang dibanding yang berangkat pada arus mudik lalu terjadi karena beberapa faktor. Utamanya karena banyak pemudik yang membawa sanak saudara ke Jakarta.
Menurut Kepala Terminal Kampung Rambutan, Emiral August, fenomena tersebut telah menjadi tradisi tahunan.

"Kemungkinan pasti ada. Sudah tradisi di tahun-tahun sebelumnya kan," kata Emiral melalui sambungan telepon, Sabtu (1/7).

Emiral mengaku kerap bertanya soal para pendatang baru itu kepada para penumpang bus yang tiba di Terminal Kampung Rambutan. Dia bercerita, ada penumpang yang membawa seseorang untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga atau sekedar untuk mengadu nasib di Jakarta.
Para pendatang baru itu, menurut Emiral, biasanya berasal dari Sumatra, Tasikmalaya, Banjarnegara. "Yang datang dari Bogor dan Cianjur paling cuma 20 persen," ujarnya.

Emiral mengaku tidak memiliki data spesifik mengenai para pendatang baru. "Nanti Dukcapil biasanya mendata di tiap RT. Kalau saya enggak mungkin karena bukan wilayah saya," kata Emiral.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER