Basarnas: Ada Kemungkinan Letusan Susulan di Kawah Dieng

CNN Indonesia
Minggu, 02 Jul 2017 15:10 WIB
Otoritas setempat telah bersiap mengantisipasi berbagai kemungkinan, termasuk mendatangkan sebuah helikopter untuk keperluan evakuasi.
Ilustrasi (CNN Indonesia/Elise Dwi Ratna Sari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan SAR Nasional wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta Agus Haryono memperkirakan kemungkinan terjadinya letusan susulan usai meletusnya kawah Sileri di kawasan wisata Dieng Plateu Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, pada Minggu (2/7) siang.

"Ada kemungkinan ledakan susulan. Karena itu wilayah di kawah disterilkan, Seluruh pengunjung diminta menjauh. Otoritas setempat juga sudah menutup kawasan kawah," kata Kepala Kantor Basarnas Jawa Tengah, Agus Haryono lewat telepon seperti disiarkan CNN Indonesia beberapa saat setelah letusan.

Menurut Agus letusan yang terjadi sekitar pukul 11.30 WIB itu merupakan letusan pertama dalam kurun waktu yang sangat lama. Letusan terakhir, kata dia, terjadi sekitar puluhan tahun silam. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihak pengelola tidak menduga kawah Sileri bakal meletus mengeluarkan gas. Pasalnya, dalam beberapa hari terakhir, tidak ada aktivitas vulkanik mencurigakan di sekitar kawah.
Meski tak menduga bakal terjadi letusan, namun proses evakuasi terhadap para wisatawan berjalan cukup lancar. Agus mengatakan, saat ini pengelola dan petugas keamanan telah membawa 17 wisatawan ke Puskesmas Batus untuk mendapat perawatan.

Belasan wisatawan itu terluka karena berada di dekat kawah Sileri saat letusan terjadi. "Mereka terkena lumpur letusan. Ada yang mengalami luka di tangan, kepala, dan satu orang mengalami patah tulang," ujar Agus.

Petugas keamanan setempat juga telah bersiap mengantisipasi kemungkinan lain usai meletusnya kawah Sileri. Agus mengatakan otoritas setempat telah mendatangkan sebuah helikopter dan sejumlah tim pengamanan ke kawasan wisata Dieng. 

Helikopter akan digunakan untuk kepentingan evakuasi wisatawan seandainya situasi semakin genting. "Sampai saat ini kami masih menunggu perkembangan dari otoritas setempat," kata Agus.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER