Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyiapkan analisis kondisi cuaca terkait jatuhnya helikopter milik Basarnas di kawasan perbukitan di Desa Canggal Bulu, Candiroto, Temanggung, Jawa Tengah, Minggu (2/7).
"Saat ini BMKG sedang menyiapkan terkait analisis kondisi cuaca," tutur Kepala Bagian Hubungan Masyarakat BMKG Hary Djatmiko saat dihubungi CNNIndonesia.com, Minggu (2/7).
Hary mengaku tengah menanti laporan lengkap kronologis kejadian jatuhnya helikopter untuk bisa dijadikan bahan analisis, mulai dari rute penerbangan helikopter, waktu jatuh, dan lokasi jatuh.
"Area jatuh, area
track (rute), ketahuan dulu. Kalau sudah ketahuan, kami baru bisa melakukan analisis," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hary tak ingin menduga penyebab jatuhnya helikopter yang ditumpangi oleh anggota Basarnas itu. Menurut dia, penyebab jatuhnya helikopter bisa berasal dari berbagai faktor. Terlebih di kawasan dataran tinggi yang atmosfernya bisa sangat dinamis.
Faktor lain adalah kabut yang menutupi kawasan dataran tinggi. "Kalau menjelang petang, kabut akan turun," kata Herry.
Pernyataan Hary terkonfirmasi oleh seorang relawan lokal yang tergabung di Radio Komunitas Temanggung, Joko Asriyono.
Menurut Joko, kondisi cuaca di lokasi kecelakaan helikopter sedang berkabut. Hal itu disebabkan oleh erupsi kawah Sileri yang terjadi tidak lama sebelum helikopter tersebut jatuh.