Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyatakan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dapat menjadi contoh penerapan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang diwujudkan dalam kebijakan lima hari sekolah dengan waktu belajar delapan jam per hari atau
full day school."Sesuatu hal yang luar biasa menyaksikan aktivitas pendidikan yang baik di NTB. Ini dapat menjadi contoh yang baik aktivitas secara nasional dan semoga dapat terus berkembang," imbuh Muhadjir di Pondok Pesantren Nurul Jannah, dalam siaran pers yang diterima
CNNIndonesia.com, Minggu (9/7).
Adapun di NTB, Muhadjir menyambangi Muhammadiyah Boarding School, Yayasan Lentera Hari Boarding School, dan Pondok Pesantren Nurul Jannah-Nahdlatul Watham Ampenan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Muhadjir, selama ini program
full day school telah diterapkan dan berjalan baik di beberapa Boarding School di NTB. Atas alasan itu, Muhadjir menegaskan Kemdikbud akan berupaya menerapkan
full day school di sekolah-sekolah reguler lainnya.
Penerapan
full day school di NTB yang menambah jam belajar penguatan karakter, dituturkan Muhadjir, sesuai dengan arahan Presiden Joko widodo, yang ingin ada pendidikan karakter dengan bobot 70 persen di pendidikan dasar.
"Penanaman pendidikan karakter di sekolah. Siswa ditanamkan kejujuran dan nilai-nilai Pancasila, dengan itu maka akan lahir pribadi yang kokoh," kata Muhadjir, menambahkan.
Berdasarkan Permendikbud No.23 tahun 2017 tentang Hari Sekolah, Kemdikbud berencana menerapkan kebijakan lima hari sekolah dengan waktu belajar delapan jam per hari atau
full day school. Di dalamnya juga akan diterapkan program PPK.
Kebijakan itu menuai banyak protes. Salah satunya menganggap kebijakan
full day school dapat mematikan pola pendidikan keagamaan seperti madrasah diniyah.
Meski begitu, Kemdikbud tetap akan mulai merealisasikan itu pada tahun ajaran 2017-2018 mendatang di sekolah-sekolah yang siap menerapkannya.
(les)