Polisi Duga Kapolres Simalungun Dijebak Lewat Video Miras

CNN Indonesia
Jumat, 14 Jul 2017 12:44 WIB
Kapolres Simalungun AKBP Marudut Liberty Panjaitan menjelaskan, Hermanto Purba alias Bobby korban kritis usai dicekoki minuman keras adalah teman kecilnya.
Ilustrasi Minuman Keras. (kaicho20/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Seksi Teknologi Informasi Polres Simalungun Ajun Inspektur Satu Gino Ginting menduga, video Kepala Kepolisian Resor Simalungun Ajun Komisaris Besar Marudut Liberty Panjaitan mencekoki seorang pengunjung tempat hiburan malam merupakan jebakan yang telah dipersiapkan sebelumnya.

Gino mengaku telah mendapat informasi ada pihak yang mencoba menjebak Marudut dengan merekayasa kejadian di tempat hiburan malam itu. Dia juga mengaku heran dengan peredaran hasil rekaman kamera pengintai (CCTV) yang terjadi dengan cepat.

Menurutnya, rekayasa dilakukan lantaran polisi kerap melakukan razia peredaran narkotik di sekitar lokasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya dapat informasi itu di-setting dan saya disuruh duduk di situ karena sebelumnya polisi suka menangkap narkotik di situ. Informasinya demikian," kata Gino, Jumat (14/7).

"Logikanya, kalau keluar hasil rekaman CCTV, ada keterangan penyitaan dulu. Kejadian tanggal 12 (Juli) lalu itu video bisa beredar tanggal itu juga. Bagaimana logikanya?" lanjutnya.
Marudut sendiri telah menjelaskan tentang video yang menyebut dirinya mencekoki seorang pengunjung tempat hiburan malam dengan minuman keras.

Dia membantah mencekoki rekannya dengan minuman keras. Kejadian tersebut terjadi di sebuah tempat karaoke di Pematang Siantar, Sumatera Utara pada Rabu (12/7) dini hari.

Menurut Marudut, sosok yang disebut mengalami kritis setelah dicekoki miras olehnya dalam video berdurasi enam menit 52 detik yang viral melalui media sosial Youtube itu merupakan teman masa kecilnya, bernama Hermanto Purba alias Bobby.

"Bobby itu teman saya waktu kecil," kata Marudut saat berbincang dengan CNNIndonesia.com.

Kedatangannya ke tempat karaoke itu terjadi setelah seorang rekannya yang berasal dari Jakarta menghubunginya via telepon.

Marudut pun berangkat dari rumah dinasnya ke tempat hiburan malam untuk menjemput temannya dari Jakarta ke sebuah tempat penginapan sekitar pukul 00.30 WIB.
Namun, saat tiba di lokasi bersama ajudannya, Marudut mengaku disapa oleh Bobby yang juga tengah berada di lokasi. Bobby pun mengajak Marudut untuk duduk terlebih dahulu.

Lulusan Akademi Kepolisian angkatan 1997 itu pun mengaku hanya memesan air mineral saat berada di tempat hiburan malam tersebut.

Dia juga mengaku meminta temannya untuk berhenti meminum minuman keras dan pindah ke tempat penginapan.

"Saya ditelepon teman saya dari Jakarta, (mereka) bilang sedang di sini (Pematang Siantar). Saya keluar dari rumah untuk jemput teman saya mau pindahin hotelnya. Kebetulan Bobby di tempat itu," katanya.

Bidang Profesi dan Pengamanan Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara tengah menyelidiki dugaan Marudut mencekoki seorang pengunjung dengan minuman keras di tempat hiburan malam di Pematang Siantar.

Kapolda Sumatera Utara Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw mengaku telah memerintahkan Inspektur Pengawasan Daerah Polda Sumatera Utara untuk mendatangi lokasi kejadian dan mencari keterangan dari manajer dan pelayan.

Dia juga mengaku, telah menghubungi Marudut untuk meminta klarifikasi terkait kejadian yang sudah viral melalui media sosial tersebut.

"Sesuai peraturan Kapolri, saya perintahkan tim gabungan yang dikomandoi Irwasda untuk meminta keterangan ke lokasi. Sudah diperiksa tiga orang, termasuk manajer dan waiter-nya (pelayan)," kata Paulus.


REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER