Jakarta, CNN Indonesia -- Pakar telematika dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang sempat menjadi korban penusukan di jalan tol, Hermansyah, mengaku masih trauma atas kejadian yang menimpanya Juli lalu.
Hermansyah mengaku belum berani tinggal di kediamannya di Depok, Jawa Barat, karena trauma tersebut. Pengakuan itu ia sampaikan kala hadir di perayaan ulang tahun ke-19 Front Pembela Islam, Sabtu (19/8).
"Saya sekarang di rumah yang aman di persembunyian dijaga TNI. Kalau anak, istri, di Depok tapi kadang juga ke rumah yang sekarang saya tempati sementara," kata Hermansyah di Stadion Kamal Muara, Jakarta.
Hermansyah sudah melalui masa kritis pasca kejadian penusukan. Namun, dirinya masih harus mendapat perawatan dari dokter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengaku belum bisa jalan seorang diri. Tuntunan harus diberikan padanya jika hendak melangkah.
"Yang paling saya rasakan (sakit) di bagian saraf, karena kan ada total sepuluh luka. Yang di kepala ini dokter tidak bisa sentuh, ini kepala kan motorik jadi ya begini tapi saya bersyukur masih diberi hidup, umur panjang," katanya.
Hermansyah sempat berperan dalam kasus dugaan percakapan mesum yang melibatkan Firza Husein dan tokoh FPI Rizieq Shihab. Ia sempat mengutarakan pendapatnya bahwa percakapan Firza dan Rizieq tersebut palsu.
Penusukan yang menimpa Hermansyah terjadi ketika pakar telematika dari ITB itu hendak dijadikan saksi ahli Firza