Polda Jateng Gagalkan Penyelundupan 20,9 Ton Merkuri

CNN Indonesia
Minggu, 10 Sep 2017 00:54 WIB
Tim Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Diteskrimsus) Polda Jawa Tengah berhasil menggagalkan upaya pengiriman bahan kimia berbahaya merkuri ke luar negeri.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jateng Kombes Lukas Akbar bersama Kasubdit Tipiter AKBP Ferry Irawan melihat temuan Mercury berbahaya di dalam sebuah gudang di Semarang, (CNN Indonesia/Damar Sinuko)
Semarang, CNN Indonesia -- Tim Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Diteskrimsus) Polda Jawa Tengah berhasil menggagalkan upaya pengiriman bahan kimia berbahaya jenis merkuri ke luar negeri pada Jumat (8/9).

Tim yang dipimpin Kasubdit IV Tindak Pidana Tertentu Ditreskrimsus Polda Jawa Tengah AKBP Ferry Irawan, menemukan merkuri sebanyak 20,9 ton yang disimpan dalam gudang. Gudang penyimpanan tersebut adalah milik PT. Teduh Makmur Jalan Kalibaru Barat Nomor 15 Tanjung Mas, Semarang.

Merkuri tersebut ditemukan tersimpan di dalam 92 boks kayu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Berbekal informasi, Tim kami langsung melakukan penyelidikan dan pendalaman sekitar 1 minggu. Begitu akan dikirim lewat Pelabuhan, kita langsung amankan bahan merkuri tersebut di dalam sebuah gudang," ungkap Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Tengah Kombes Lukas Akbar.

Dari hasil penyelidikan, bahan Merkuri berbahaya tersebut diketahui milik PT. Sumber Dana Berkah Abadi (SDBA) yang beralamat di Sukabumi, Jawa Barat. Perusahaan tersebut mengolah batu sinabar menjadi merkuri.

Selanjutnya, Mercury tersebut akan diekspor ke luar negeri melalui jasa Ekspedisi Muatan Kapal Laut PT. SLI di Semarang.

"Merkuri ini dibuat dari batu sinabar yang pengolahannya dilakukan secara ilegal. Oleh pemiliknya, Merkuri ini akan dikirim ke beberapa Negara seperti Vietnam, India, Arab Saudi, Thailand dan Singapura," tambah Lukas.


Namun, berdasar temuan ini, pihak Kepolisian masih belum bisa menetapkan tersangka.

Meski dinyatakan sebagai bahan berbahaya, Merkuri kerap disalahgunakan sebagai bahan baku kosmetik dan obat-obatan. Kosmetik bermerkuri akan berpotensi menyebabkan kulit alergi dan juga rusak.
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER