Jakarta, CNN Indonesia -- Anjloknya Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line 1507 rute Bogor-Muara Angke di Stasiun Manggarai, Selasa (3/10) pagi, disebabkan karena gangguan dalam proses perubahan sistem sinyal baru.
Direktur PT KAI Commuter Indonesia (KCI) Muhammad Fadhil mengatakan, gangguan ini menyebabkan kereta anjlok dengan posisi melintang di antara dua jalur.
Roda bagian depan KRL jatuh ke arah jalur Stasiun Sudirman, sementara roda bagian belakang jatuh ke arah jalur ke Stasiun Cikini. Atau, dalam istilah teknis disebut sebagai
double spoor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pagi ini kami menemukan indikasi gangguan sistem, makanya anjlok," ujar Fadhil, di ruang Kepala Stasiun Manggarai, Jakarta, Selasa (3/10).
Fadhil mengatakan, gangguan sinyal ini tak terlepas dari revitalisasi total yang tengah dilakukan di Stasiun Manggarai, salah satunya perpindahan sistem persinyalan lama ke persinyalan baru atau
switch over, sejak dua hari lalu.
Perpindahan sinyal ini dilakukan agar frekuensi perjalanan lebih efisien.
“Semua sudah melalui
safety assesment sehingga sudah dapat dioperasionalkan,” kata dia.
Hingga pukul 10.40 WIB, lanjut Fadhil, posisi roda telah kembali di atas rel. Saat ini pihaknya tengah melakukan proses evakuasi dengan memindahkan kereta menuju dipo Bukit Duri menggunakan kereta penolong ‘Joko Tingkir’.
Fadhil juga memastikan kereta yang anjlok ini tidak akan digunakan selama kurang lebih sepekan ke depan.
“Nanti di sana akan dilakukan pengecekan total termasuk uji statis dan dinamis sehingga yakin untuk dioperasionalkan,” katanya.
Berdasarkan pantauan
CNNIndonesia.com, akibat anjloknya kereta para penumpang di Stasiun Manggarai memilih untuk menggunakan moda transportasi lain seperti ojek online, bajaj, maupun angkutan umum lainnya. Akibatnya jalan di depan Stasiun Manggarai mengalami kemacetan.