Anies Baswedan Sebut Betawi Tuan Rumah Terbaik
CNN Indonesia
Senin, 16 Okt 2017 20:39 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, bahwa Jakarta sebagai ibu kota memiliki sejarah yang panjang. Di tiap sudut kota ini menyimpan nilai-nilai sejarah.
"Jakarta adalah tempat yang dipenuhi sejarah. Setiap sudutnya menyimpan sejarah yang sudah ratusan tahun. Jakarta tidak dibangun kemarin," ujar Anies dalam pidatonya dalam Pesta Rakyat di Balai Kota DKI, Jakarta, Senin (16/10).
Anies yang baru resmi dilantik sebagai gubernur itu menambahkan, dalam sejarahnya, Jakarta adalah tempat pergerakan peradaban manusia. Bahkan, dia menyebut Jakarta sebagai melting pot atau panci pelebur--istilah yang diutarakan sejarawan Australia, Lance Castles dalam bukunya 'Profil Etnik Jakarta'.
Sebagai melting pot, lanjut Anies, Jakarta diisi oleh orang-orang dari seluruh Nusantara. Bahkan, mereka-mereka dari pelosok dunia juga ada di Jakarta.
"Sejak Sunda Kelapa, Jayakarta, Batavia, hingga kini Jakarta adalah tempat pergerakan peradaban manusia. Jakarta adalah melting pot, Jakarta tempat berkumpulnya manusia dari seluruh Nusantara. Bukan hanya Nusantara saja, bahkan dari penjuru dunia," ucap mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini.
Meski begitu, mantan Rektor Universitas Paramidana itu mengatakan, Jakarta tak bisa dilepaskan dari etnis Betawi yang merupakan suku asli. Menurut dia, masyarakat Betawi merupakan tuan rumah yang paling baik bagi Jakarta yang diisi oleh orang-orang dari pelosok Nusantara dan dunia.
"Di kota ini interaksi adalah bagian dari sejarahnya. Dan di kota ini masyarakat Betawi menjadi sebaik-baiknya tuan rumah bagi Jakarta," ujar Anies.
Presiden Joko Widodo resmi melantik Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Istana Negara, Senin (16/10) sore. Selesai dilantik, keduanya kemudian melakukan serah terima jabatan di Balai Kota dengan Pelaksana Harian Gubernur DKI Jakarta, Saefullah.
"Jakarta adalah tempat yang dipenuhi sejarah. Setiap sudutnya menyimpan sejarah yang sudah ratusan tahun. Jakarta tidak dibangun kemarin," ujar Anies dalam pidatonya dalam Pesta Rakyat di Balai Kota DKI, Jakarta, Senin (16/10).
Anies yang baru resmi dilantik sebagai gubernur itu menambahkan, dalam sejarahnya, Jakarta adalah tempat pergerakan peradaban manusia. Bahkan, dia menyebut Jakarta sebagai melting pot atau panci pelebur--istilah yang diutarakan sejarawan Australia, Lance Castles dalam bukunya 'Profil Etnik Jakarta'.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:Anies: Dulu Pribumi Ditindas dan Dikalahkan |
Sebagai melting pot, lanjut Anies, Jakarta diisi oleh orang-orang dari seluruh Nusantara. Bahkan, mereka-mereka dari pelosok dunia juga ada di Jakarta.
"Sejak Sunda Kelapa, Jayakarta, Batavia, hingga kini Jakarta adalah tempat pergerakan peradaban manusia. Jakarta adalah melting pot, Jakarta tempat berkumpulnya manusia dari seluruh Nusantara. Bukan hanya Nusantara saja, bahkan dari penjuru dunia," ucap mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini.
Meski begitu, mantan Rektor Universitas Paramidana itu mengatakan, Jakarta tak bisa dilepaskan dari etnis Betawi yang merupakan suku asli. Menurut dia, masyarakat Betawi merupakan tuan rumah yang paling baik bagi Jakarta yang diisi oleh orang-orang dari pelosok Nusantara dan dunia.
"Di kota ini interaksi adalah bagian dari sejarahnya. Dan di kota ini masyarakat Betawi menjadi sebaik-baiknya tuan rumah bagi Jakarta," ujar Anies.
Presiden Joko Widodo resmi melantik Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Istana Negara, Senin (16/10) sore. Selesai dilantik, keduanya kemudian melakukan serah terima jabatan di Balai Kota dengan Pelaksana Harian Gubernur DKI Jakarta, Saefullah.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK