Anies: Istilah Pribumi untuk Konteks Kolonial, Titik

CNN Indonesia
Selasa, 17 Okt 2017 12:30 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan pembicaraan soal pribumi terkait dengan zaman kolonial Belanda, bukan pada konteks hari ini.
Anies Baswedan, saat Serah Terima Jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta baru periode 2017-2022, di Balai Kota.Jakarta. Senin, 16 Oktober 2017. (Foto: CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan, penyebutan kata 'pribumi' dalam pidatonya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (16/10) malam, terkait era penjajahan. Anies menganggap Jakarta sebagai kota yang paling merasakan penjajahan Belanda di era kolonial.

"Pokoknya (istilah pribumi) itu digunakan untuk menjelaskan era kolonial Belanda," kata Anies, saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta, Selasa (17/10).


Jakarta yang dulunya bernama Batavia, kata Anies, adalah kota yang paling merasakan siksaan akibat penjajahan Belanda dibanding kota-kota lainnya di Nusantara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita di pelosok-pelosok Indonesia, tahu ada Belanda. Tapi yang lihat depan mata (adalah) kita, orang Jakarta," aku Anies.

Menurut Anies, penggunaan istilah pribumi itu dipermasalahkan hanya karena pemberitaan. "Kan pelintiran satu-dua website tuh," tudingnya.

Meski demikian, penggunaan istilah pribumi dan non-pribumi dalam pemerintahan sudah dilarang lewat Instruksi Presiden (Inpres) No. 26 Tahun 1998 tentang Menghentikan Penggunaan Istilah Pribumi dan Non Pribumi dalam Semua Perumusan dan Penyelenggaraan Kebijakan, Perencanaan Program, ataupun Pelaksanaan Kegiatan Penyelenggaraan Pemerintahan, yang ditandatangani oleh Presiden RI ke-3 BJ Habibie.


Ketika CNNIndonesia.com mengonfirmasi kepada Anies apakah ia pernah membaca Inpres tersebut, Anies enggan menjawab.

"Cukup sampai di sini. Saya bicara tentang era kolonial Belanda. Titik," ujar Anies, sambil berlalu.

Anies pun enggan berkomentar perihal kemungkinan perpecahan sosial sebagai efek istilah tersebut.

Dalam pidato pertama kali di balai Kota DKI Jakarta, Anies berjanji akan menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Jakarta.

"Dulu kita semua pribumi ditindas dan dikalahkan, kini telah merdeka, saatnya menjadi tuan rumah di negeri sendiri," kata Anies Baswedan.

Jakarta, menurut Anies, bukan hanya sekadar kota, tapi juga Ibu Kota. "Jakarta ini satu dari sedikit kota di Indonesia yang merasakan kolonialisme dari dekat. Penjajahan di depan mata itu di Jakarta, selama ratusan tahun, di tempat lain penjajahan terasa jauh, tapi di Jakarta, bagi orang Jakarta, kolonialisme di depan mata dirasakan sehari-hari," katanya.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER