Jakarta, CNN Indonesia -- Girder atau balok beton penyambung tiang yang menopang proyek Tol Pasuruan-Probolingga ambruk saat proses pembangunan. Seorang pekerja PT Waskita Karya, Heri Sunandar tewas tertimpa konstruksi bangunan proyek strategis nasional itu.
Kejadian itu bermula dari pengerjaan pemasangan tiga girder sepanjang 50,8 meter. Proses pengerjaan itu dilakukan dengan menggunakan dua crane masing-masing berkapasitas 150 ton.
Pada pukul 09.00 WIB, Minggu (29/10) dilanjutkan dengan pemasangan girder keempat. Ketika girder berada pada posisi
bearing pad dan akan direkatkan, girder tersebut tiba-tiba goyang karena mengenai tiga girder yang sudah terpasang. Akibatnya girder tersebut jatuh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemasangan keempat girder pembangunan jalan layang itu dilakukan mulai Sabtu (28/10) pada pukul 13.44 WIB. Lokasi pengerjaan itu berada di Desa Cukurgondang, Kecamatan Grati, Pasuruan.
Jalan layang itu menghubungkan Desa Plosari dengan Desa Cukurgondang sebagai pengganti jalan kabupaten.
Heri, pemuda 27 tahun asal Kalimantan Timur, bekerja sebagai mekanik di perusahaan itu. Pihak kontraktor langsung menghentikan sementara proses pengerjaan pemasangan balok jalan tol di lokasi tersebut.
Selain Heri, dua pekerja lainnya mengalami luka-luka. Salah satunya Sugiyono (47) asal Probolinggo yang mengalami patah kaki. Sementara Nurdin mengalami luka di punggung. Pria 35 tahun asal Sumatera Selatan itu merupakan tukang las.
Atas kejadian ini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyatakan prihatin. Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengatakan, kejadian tersebut menjadi bahan evaluasi bagi proyek lain agar lebih hati-hati dalam proses pengerjaan.
"Kami sangat prihatin terhadap peristiwa tersebut dan harus ada tindak lanjut dari aparat untuk menanganinya," ujar Gus Ipul, sapaan Saifullah, seperti dikutip Antara.
Dia meminta kejadian itu diusut tuntas agar menjadi pembelajaran bagi kontraktor lain. Saifullah pun berharap peristiwa itu menjadi yang terakhir kali.
"Pihak kontraktor harus bertanggung jawab terhadap peristiwa ini," kata Saifullah.