Pilgub Jabar 2018, Dedi Mulyadi Klaim Didukung Hanura
Feri Agus | CNN Indonesia
Selasa, 07 Nov 2017 14:56 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengklaim telah mendapatkan dukungan dari Partai Hanura untuk maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018.
"Kalau bicara soal dukungan, Hanura sudah dukung. Kita lihat, saya sampaikan saya akan berjalan seperti air yang mengalir," kata Dedi di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (7/11).
Dedi mengaku masih terus berkomunikasi dengan sejumlah partai politik untuk memenuhi persyaratan dukungan parpol. Syarat pencalonan gubernur Jawa Barat mewajibkan calon yang diusung parpol mendapat dukungan 20 persen jumlah kursi di DPRD Jabar atau 25 persen perolehan suara parpol atau gabungan parpol.
Berdasarkan perolehan suara Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 di Jabar, jumlah kursi tertinggi di DPRD Jabar diraih PDIP sebanyak 20 kursi. Kemudian Golkar sebanyak 17 kursi, PKS 12 kursi, Demokrat 12 kursi dan Gerindra 11 kursi.
Partai lainnya yakni PPP memiliki 9 kursi, PKB 7 kursi, NasDem 5 kursi, PAN 4 kursi dan Hanura 3 kursi.
Dedi menyatakan, sudah memahami keputusan DPP Partai Golkar, yang mengusung bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil-Daniel Muttaqien.
"Kami dapat memahami psikologis, aspek sosiologis. Kita sudah memahami," ujarnya.
Dedi mengatakan, sekarang dia hanya ingin fokus menyelesaikan tugasnya sebagai Bupati Purwakarta dan Ketua DPD Golkar Jawa Barat.
Dia menyerahkan persoalan Pilgub Jabar kepada masyarakat Jawa Barat. "Keinginan bukan dari kita, itu dari masyarakat. Tinggal tugas saya sebagai bupati," ujarnya.
Selain mendapat dukungan dari Hanura, Dedi mengklaim tengah menjalin komunikasi dengan PDI Perjuangan.
"Kita lihat saja nanti, seperti air yang mengalir," tuturnya.
PDIP telah menjaring nama-nama bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat. Nama Dedi, masuk dalam penjaringan tersebut.
Selain Dedi, ada nama lain yang juga masuk radar PDIP, seperti Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Ketua Kadin Jawa Barat Agung Suryamal, dan mantan Kapolda Jawa Barat Anton Charliyan.
(ugo/djm)
"Kalau bicara soal dukungan, Hanura sudah dukung. Kita lihat, saya sampaikan saya akan berjalan seperti air yang mengalir," kata Dedi di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (7/11).
Dedi mengaku masih terus berkomunikasi dengan sejumlah partai politik untuk memenuhi persyaratan dukungan parpol. Syarat pencalonan gubernur Jawa Barat mewajibkan calon yang diusung parpol mendapat dukungan 20 persen jumlah kursi di DPRD Jabar atau 25 persen perolehan suara parpol atau gabungan parpol.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Partai lainnya yakni PPP memiliki 9 kursi, PKB 7 kursi, NasDem 5 kursi, PAN 4 kursi dan Hanura 3 kursi.
Dedi menyatakan, sudah memahami keputusan DPP Partai Golkar, yang mengusung bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil-Daniel Muttaqien.
"Kami dapat memahami psikologis, aspek sosiologis. Kita sudah memahami," ujarnya.
Dedi mengatakan, sekarang dia hanya ingin fokus menyelesaikan tugasnya sebagai Bupati Purwakarta dan Ketua DPD Golkar Jawa Barat.
Dia menyerahkan persoalan Pilgub Jabar kepada masyarakat Jawa Barat. "Keinginan bukan dari kita, itu dari masyarakat. Tinggal tugas saya sebagai bupati," ujarnya.
Selain mendapat dukungan dari Hanura, Dedi mengklaim tengah menjalin komunikasi dengan PDI Perjuangan.
"Kita lihat saja nanti, seperti air yang mengalir," tuturnya.
PDIP telah menjaring nama-nama bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat. Nama Dedi, masuk dalam penjaringan tersebut.
Selain Dedi, ada nama lain yang juga masuk radar PDIP, seperti Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Ketua Kadin Jawa Barat Agung Suryamal, dan mantan Kapolda Jawa Barat Anton Charliyan.
Lihat juga:Dedi Mulyadi Klaim Tak Mau Khianati Golkar |
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK