Carmelita Cuma Ditanya Hal Umum Soal Suap Dirjen Hubla

Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Utama PT Andhika Lines Carmelita Hartoto telah rampung diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia diperiksa dalam kasus dugaan gratifikasi dan suap terkait proyek di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan.

Carmelita yang mengenakan kemeja putih langsung bergegas, menerobos kerumunan awak media. Dia yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pelayaran Indonesia (INSA) tak acuh dengan pertanyaan wartawan.

"Tanya Penyidik, tanya ke dalam saja," kata Carmelita di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (7/11).

Lihat juga: Kasus Eks Dirjen Hubla, KPK Periksa Pengusaha Pelayaran

Ia diperiksa sebagai saksi untuk Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan nonaktif Antonius Tonny Budiono. Nama terakhir ini adalah tersangka gratifikasi dan suap dengan barang bukti mencapai Rp20 miliar.

Carmelita pun tak menjawab terkait sejumlah uang yang diterima Tonny. Dia terus berjalan meninggalkan gedung KPK. Dia tetap tak menggubris pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan awak media. Carmelita hanya menyebut selaku Ketua Umum INSA, dirinya ditanyakan masalah yang umum.

"Sebagai ketua kan, (masalah) umum ditanya. Tanya saja di dalam, tanya aja di dalam," kata dia, yang bergegas masuk ke dalam mobil Toyota Alphard B 1278 RFD.

Carmelita merupakan anak dari Hartoto Hardikusomo, yang membangun Andhika Group. Dia juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Andhika Lines, perusahaan yang bergerak di bidang pelayaran khusus batubara.

Lihat juga: Suap Rp20 Miliar Dirjen Hubla Terbesar dalam Sejarah OTT KPK

Selain memanggil Carmelita, penyidik KPK turut menjadwalkan General Manager PT Citra Shipyard Edi Abi, Senior Manager dan Kesejahteraan PT Pelindo IV Chrisye, Staf Dit Kepelabuhan Ditjen Perhubungan Laut Herwan Rasyid.

Kemudian Kepala Distrik Navigasi KSOP Tanjung Emas Semarang Sukiat dan Kurir PT Pundi Karya Sejahtera Wasito. (arh/arh)