Setnov Ditangani Lima Dokter di RSCM
Patricia Diah Ayu Saraswati | CNN Indonesia
Jumat, 17 Nov 2017 21:08 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Setya Novanto dipastikan dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangkunkusumo, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat setelah sebelumnya menjalani perawatan di RS Medika, Permata Hijau akibat kecelakaan mobil pada Kamis (16/11) menjelang malam. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat itu ditangani oleh lima dokter sekaligus.
"Check up dengan lima dokter. Ternyata memang beliau itu banyak yang harus diobservasi karena selain daripada kecelakaan ternyata kan beliau memang betul-betul ada penyakit, gitu kan," kata pengacara Setnov, Fredrich Yunadi kepada wartawan, Jumat (17/11).
Setnov selama di RSCM juga disebut menjalani CT Scan dan sejumlah pemeriksaan lain, namun Fredrich tak menjelaskan penyakit-penyakit apa saja yang diderita kliennya sehingga harus diperiksa oleh lima dokter RSCM.
"Kan, dokter yang tahu," tuturnya.
Lebih jauh, dia menuturkan bahwa sampai saat ini status kliennya masih tersangka, namun belum sebagai tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi.
Meski demikian Fredrich mengakui pihak penyidik KPK menginginkan kliennya ditahan. Hanya saja, tim kuasa hukum menolak keinginan tersebut.
"Orang sakit diperiksa aja enggak bisa diperiksa apalagi ditahan. Jangan mempermainkan hukum," ujarnya.
Fredrich juga mempertanyakan dasar hukum dari keinginan penyidik KPK menahan Setnov. Terlebih, lanjutnya, kliennya baru dipanggil satu kali sebagai tersangka.
Setnov adalah tersangka dugaan kasus korupsi e-KTP. Dia tak ada di rumahnya saat penyidik KPK melakukan penjemputan paksa pada Rabu (14/11) malam.
Selama lebih dari 12 jam Setnov menghilang dan tak diketahui keberadaannya. Sosoknya baru kembali diketahui setelah mengalami kecelakaan mobil di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan.
Saat itu mobil yang ditumpangi Setnov menabrak tiang listrik. Dirinya langsung dibawa ke RS Medika, Permata Hijau dalam keadaan tidak sadarkan diri.
Hari ini, Setnov dipindahkan ke RSCM untuk mendapat perawatan lebih lanjut. (wis/asa)
"Check up dengan lima dokter. Ternyata memang beliau itu banyak yang harus diobservasi karena selain daripada kecelakaan ternyata kan beliau memang betul-betul ada penyakit, gitu kan," kata pengacara Setnov, Fredrich Yunadi kepada wartawan, Jumat (17/11).
Setnov selama di RSCM juga disebut menjalani CT Scan dan sejumlah pemeriksaan lain, namun Fredrich tak menjelaskan penyakit-penyakit apa saja yang diderita kliennya sehingga harus diperiksa oleh lima dokter RSCM.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kan, dokter yang tahu," tuturnya.
Lebih jauh, dia menuturkan bahwa sampai saat ini status kliennya masih tersangka, namun belum sebagai tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Orang sakit diperiksa aja enggak bisa diperiksa apalagi ditahan. Jangan mempermainkan hukum," ujarnya.
Fredrich juga mempertanyakan dasar hukum dari keinginan penyidik KPK menahan Setnov. Terlebih, lanjutnya, kliennya baru dipanggil satu kali sebagai tersangka.
Setnov adalah tersangka dugaan kasus korupsi e-KTP. Dia tak ada di rumahnya saat penyidik KPK melakukan penjemputan paksa pada Rabu (14/11) malam.
Selama lebih dari 12 jam Setnov menghilang dan tak diketahui keberadaannya. Sosoknya baru kembali diketahui setelah mengalami kecelakaan mobil di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan.
Saat itu mobil yang ditumpangi Setnov menabrak tiang listrik. Dirinya langsung dibawa ke RS Medika, Permata Hijau dalam keadaan tidak sadarkan diri.
Hari ini, Setnov dipindahkan ke RSCM untuk mendapat perawatan lebih lanjut. (wis/asa)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK