Jakarta, CNN Indonesia -- Gunung Agung masih bererupsi hingga siang ini, Minggu (26/11). Hujan abu vulkanik tipis dari erupsi Gunung Agung sampai di Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Ungkapan itu disampaikan Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), lewat akun media sosialnya.
"Hujan abu vulkanik tipis dari erupsi Gunung Agung sudah jatuh di kota Mataram NTB. Masyarakat dihimbau menggunakan masker jika melakukan aktivitas di luar rumah. BPBD NTB dan instansi lain menyiapkan 500.000 lembar masker," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari laporannya, diketahui, pukul 11:59 Wita, erupsi Gunung Agung masih terus berlangsung. Erupsi terus menerus dengan kolom abu vulkanik hingga ketinggian 3.000 meter dari kawah.
Ia juga menyampaikan asap dan abu vulkanik kelabu tebal keluar dari kawah Gunung Agung. Tak ada lonjakan frekuensi kegempaan. PVMBG masih terus mengevaluasi aktivitas vulkanis dan Status tetap Siaga (level 3).
Abu vulkanik mengarah ke timur-tenggara"Sifat dan arah sebaran abu vulkanik tergantung dari arah angin," ujar Sutopo, dari Karangasem, Bali, Minggu (26/11) seperti dilansir dari Antara.
Menurutnya, abu vulkanik Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, mengarah ke timur-tenggara dengan ketinggian diperkirakan mencapai hingga 4.000 meter berkecepatan 18 kilometer per jam. Analisis sebaran abu vulkanik dari satelit Himawari BMKG menunjukkan bahwa sebaran abu mengarah ke timur hingga tenggara menuju ke daerah Lombok.
Sebelumnya, PVMBG telah mengeluarkan peringatan penerbangan melalui Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA) dinaikkan dari "Orange" menjadi "Red" atau merah. Status Gunung Agung masih siaga dengan rekomendasi di dalam radius 6-7,5 kilometer dari puncak kawah harus tidak ada aktivitas masyarakat.
"Masyarakat yang masih ada di dalam radius berbahaya segera mengungsi dengan tertib," ucapnya.
Hujan abu dilaporkan terjadi di beberapa tempat seperti di Desa Duda Utara, Desa Duda Timur, Desa Pempetan, Desa Besakih, Desa Sideman, Desa Tirta Abang, Desa Sebudi, Desa Amerta Bhuana di Klungkung dan juga terjadi di beberapa desa di Gianyar.
Sutopo menuturkan meskipun terjadi erupsi beruntun tetapi tidak ada peningkatan aktivitas vulkanik dengan jumlah gempa vulkanik dangkal sebanyak lima kali, gempa vulkanik dalam sebanyak empat kali dan tremor menerus terekam dengan amplitudo 1-2 mm.
Gunung Agung terus mengalami erupsi hingga Minggu (26/11), yakni pukul 05.05 WITA terjadi erupsi dengan tinggi kolom abu kelabu gelap bertekanan sedang mencapai 2.000 meter, kemudian pukul 05.45 Wita, ketinggian mencapai 3.000 meter.
Pada pukul 06.20 WITA, ketinggian erupsi sempat pula mencapai 3.000 meter hingga 4.000 meter dari puncak mengarah ke tenggara dengan kecepatan 18 km per jam.
(rah)