Hidayat Nur Wahid Sebut Reuni Alumni 212 Bukan Separatis

Mesha Mediani | CNN Indonesia
Sabtu, 02 Des 2017 12:24 WIB
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid memastikan bahwa aksi reuni 212 bukanlah aksi untuk menuntut separatisme dari Indonesia.
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid memastikan bahwa aksi reuni 212 bukanlah aksi untuk menuntut separatisme dari Indonesia. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid memastikan bahwa aksi reuni 212 bukanlah aksi untuk menuntut separatisme dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Yang melakukan tuntutan separatisme lawan NKRI, bukan umat Islam, (tetapi) dari OPM (Organisasi Papua Merdeka) lho," kata Hidayat, Sabtu (2/12).

Pejabat fraksi Partai Keadilan Sejahtera itu memang sempat memberikan kata sambutan pada acara Reuni 212 yang berlangsung di kawasan Monas. Dalam sambutannya, Hidayat menegaskan pentingnya umat Islam untuk membantu sesama yang terkena musibah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan mereka (OPM) bukan alumni 212. Janganlah kalau kita betul-betul tidak ingin menyebarkan ujaran kebencian, hate speech, hoax, jangan pula difitnah," kata Hidayat.


Soal berkibarnya bendera Hizbut Tahrir Indonesia di acara tersebut, Hidayat menunjukan sikap bahwa ia belum melihatnya.

"Kalau memang ada HTI, silakan ini negara hukum, silakan penegak hukum melaksanakan kewjibannya dengan aturan hukum kalau itu memang ada tulisan-tulisan kelompok, misalnya pembubaran hukum indonesia," kata Hidayat.

Ia mengatakan, tidak semua bendera bertuliskan huruf arab adalah bendera kelompok dari ormas Islam. Ia minta ada penegasan secara khusus soal definisi bendera HTI.

"Tapi kalau tulisan 'Laa ilaaha illallah', itu bukan bendera HTI maupun kelompok tertentu, itu bendera Rasulullah," kata Hidayat.

Cinta Pancasila

Refleksi aksi 212, baik sejak tahun 2016 maupun tahun ini, ia yakin masa depan Indonesia akan baik-baik saja tanpa ada perpecahan.

"Yang dikhawatirkan adanya radikalisme, intoleransi, NKRI berbahaya, antipancasila, nyatanya mereka semua cinta Pancasila, cinta Indonesia, cinta NKRI," ucap Hidayat.

Ia juga tak mempermasalahkan sebagian pihak yang mengatakan bahwa acara 212 tidak perlu karena dianggap sarat muatan politis, terlebih jelang Pilkada 2018 dan Pemilu 2019.


"Saya datang kesini berarti saya mengatakan (acara 212) perlu untuk membuktikan bahwa 212 adalah bukan agenda politik. Ini adalah untuk mengokohkan persaudaraan umat menghadirkan Indonesia," katanya  (asa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER