Jakarta, CNN Indonesia -- Tiga partai politik, Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) berkoalisi mendukung Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi untuk maju di Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Sumut).
PAN menjadi partai terakhir yang menyatakan dukungan ke Edy Rahmayadi. Sebelumnya, Edy telah mendapat dukungan Gerindra dan PKS.
Ketua DPW PAN Sumut Yahdi Khoir Harahap mengatakan, PAN memberikan dukungan pada Edy Rahmayadi karena aspirasi kader di bawah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita ke Edy. Nanti DPP akan menegaskan itu dalam pelantikan DPW PAN Sumut 10 Desember," kata Yahdi, Senin (4/12/2017).
Menurutnya, PAN akan mengeluarkan SK dukungan ke Edy yang ditandatangani Ketua Umum dan Sekjen DPP PAN untuk dipergunakan mendaftar ke KPU Sumut.
"Kalau SK nya nanti pas mau mendaftar (diserahkan)," terangnya.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu dan Pilkada (BP3) PKS Sumut Satria Yudha menyambut baik bergabungnya PAN dalam koalisi yang akan menantang Gubernur petahana Tengku Erry Nuradi ini.
"Kami sangat bersyukur. Tentu saja akan menambah kekuatan koalisi ini. PKS dan PAN telah berkoalisi di beberapa Pilkada," kata Satria.
Meski akan menantang Gubernur petahana Tengku Erry Nuradi, koalisi pendukung Edy optimistis menang.
Menurutnya, faktor figur Edy sebagai tokoh asal Sumut menjadi penting.
"Kemudian mesin partai. Bagaimana simpul-simpul kader, anggota partai, relawan. Relawan tidak bisa dianggap sebelah mata," paparnya.
Pengamat politik asal Universitas Sumatera Utara (USU) Warjio mengatakan, bergabungnya Gerindra, PKS, dan PAN dalam satu koalisi sudah diperkirakan sebelumnya.
"Ini koalisi Pilpres rasa Sumut," kata Warjio.
Dengan koalisi ini, menurutnya, hampir dipastikan akan terjadi pertarungan dua pasangan calon (head to head) antara gubernur petahana Tengku Erry Nuradi dan penantangnya Edy Rahmayadi.
Erry saat ini telah mendapat dukungan Golkar (17 kursi), Nasdem (5 kursi), PPP (4 kursi) PKPI (3 kursi), dan PKB (3 kursi). Sedangkan, Edy memiliki dukungan dari PAN (6 kursi), Gerindra (13 kursi), dan PKS (9 kursi).
Dengan kondisi ini, maka menurut Warjio pertarungan Pilgub Sumut akan menjadi panas.
"Edy representasi ketegasan, sementara Erry cenderung dianggap tidak memiliki ketegasan dan terkesan lemah dalam kepemimpinan. Saya kira ini adalah pertarungan figur Erry dan Edy. Kalau pun ada calon lain muncul, saya kira dukungan akan mengkristal di dua kubu ini," paparnya.
Hingga saat ini, tinggal tiga parpol pemilik kursi DPRD Sumut yang belum menentukan dukungan di Pilgub. Ketiganya yakni PDIP, Demokrat dan Hanura.
(zul/ugo)