Jakarta, CNN Indonesia -- Netizen di Twitter tengah ramai membincangkan patung maung yang terdapat pada tugu di kawasan kota lama, Bandung, Jawa Barat. Tugu di Jalan Otto Iskandardinata itu dibuat Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sebagai penanda kawasan cagar budaya.
Dalam tugu tersebut, terdapat empat ekor patung maung atau harimau yang menghadap ke empat sisi. Namun yang jadi sorotan warganet, patung maung tersebut tidak benar-benar mirip harimau seperti yang diinginkan Ridwan Kamil.
Alhasil, patung maung tersebut menjadi bahan bulan-bulanan warganet. Salah satunya akun @oxas831 yang membalas postingan berita media lokal yang memberitakan perihal patung maung dimaksud yang jadi mirip anjing laut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Susah klw bikin patung maung. Karena model maung nya galak2 jd yg bikin patungnya grogi pengen cepet2 selesai takut maungnya keburu lapar," begitu cuitan @oxas831.
Warganet lainnya, @AdiSigerra juga bingung dengan patung maung namun tidak mirip harimau. Padahal, dia sering lewat Cihampelas.
"ooohhh ceritanya maung, pantesan tiap lewat cihampelas nebak2 ini patung hachiko gitu atau apa da lebih mirip anjing kata sy mah."
Hal sama juga diutarakan akun @sucai yang bingung ada patung anjing di tengah jalan.
 Foto Tugu Maung di Kota Bandung, Jawa Barat. (Detikcom/Tri Ispranoto) |
"Heol. Berkali2 liat patung ini, bingung, kok bangun patung anjing di tengah jalan, banyak pula. Eh ternyata patung maung toh...... "
Bahkan akun @mustar menilai patung maung ini tidak segarang harimau. Dia pun membandingkan kegarangan patung maung di kota lama dengan, patung maung di gapura Kampung Keluarga Berencana, Kelurahan Lebaksiliwangi, Kecamatan Coblong.
"Bandingkan patung maung ini, mana yg garang," begitu cuitan @mustar.
Adapun dalam pemberitaan media-media lokal, Ridwan Kamil selaku orang nomor satu di Kota Bandung menginginkan patung maung di dalam tugu tersebut. Namun, patung tersebut lebih mirip anjing laut.
Pria yang karib disapa Kang Emil itu pun berjanji akan memperbaikinya, Karenanya, dia meminta agar masyarakat tidak meledek patung maung dimaksud.
(osc)