Jakarta, CNN Indonesia -- Kasus penyalahgunaan narkotik yang melibatkan artis Jennifer Dunn mendapat perhatian khusus dari Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno.
Sandi mengaku prihatin dengan kasus yang menimpa artis kelahiran Jakarta, 10 Oktober 1989 itu.
Sandi menganggap Jennifer hanyalah salah satu korban dari sekian banyak selebritis Indonesia yang terjerat oleh pengedar narkotik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Prihatin, Jennifer Dunn ini mungkin lebih ke
victim (korban) dari sebuah permainan mega, maha besar," kata Sandi di Balai Kota, Jakarta, Kamis (4/1).
Sandi berpendapat Jennifer hanyalah pemakai narkotik. Menurut Sandi, dibalik itu, ada penjahat sesungguhnya, dari industri besar narkotik di Indonesia.
Industri narkotik ini, kata Sandi melibatkan bandar-bandar besar yang seharusnya segera dieksekusi pihak berwenang. Supaya kata dia, tak ada lagi korban-korban seperti Jeniffer Dunn.
Sandi bahkan, meminta berbagai pihak bisa membedakan antara bandar dengan korban.
"Kita harus bedakan mana yang
player mana yang
victim dan kami bekerja sama dengan BNN provinsi DKI Jakarta sudah sangat
clear," ujar Sandi.
Lebih lanjut, kata Sandi, industri narkotik di Ibu kota saat ini semakin marak. Apalagi kata dia, yang disasar saat ini adalah para artis yang merupakan publik figur dan banyak digemari remaja.
"Para artis itu
lifestyle influencer. Begitu artis makai (narkotik) terus kan semuanya ingin jadi kayak artis. Oh kalau mau
cool harus makai juga gitu. Nah ini yang harus kita patahkan dengan gaya hidup berbeda yaitu kalau mau
cool ya harus olahraga. Kalau mau
cool nggak boleh narkoba," kata dia.
Polisi telah menetapkan Jedun sebagai tersangka penyalahgunaan narkotik. Jennifer ditangkap di rumahnya di kawasan Mampang, Jakarta Selatan.
Saat penangkapan itu, polisi menemukan barang bukti berupa satu buah alat sedotan pipet plastik yang digunakan untuk menyendok shabu dari plastik ke dalam cangklong.
(ugo)