Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Andri Yansyah belum bisa memastikan pembukaan kembali jalur Jatibaru di kawasan Tanah Abang. Hal itu disampaikan dia usai dirinya bertemu perwakilan sopir angkutan kota (angkot) yang berdemo di depan Gedung Balai Kota.
Andri mengaku, dalam pertemuan itu tidak ada kesepakatan terkait pembukaan jalur Jatibaru untuk jalur kendaraan. Kedua belah pihak, kata Andri, hanya berdiskusi soal modifikasi trayek, izin usaha, serta standar operasional perilaku pengendara.
“Untuk soal itu (pembukaan jalur Jatibaru) belum kami bahas, cuma bahas tiga tadi,” kata Andri di Balai Kota, Jakarta, Senin (22/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertemuan antara sopir angkot dan kepala Dinas Perhubungan itu memang tertutup dan tak berlangsung lama. Andri mengaku akan ada pertemuan lanjutan untuk pembahasan yang lebih spesifik.
“Besok ada ketemu lagi bahas lebih detail,” katanya.
Dalam pertemuan itu, diakui Andri, hanya membahas soal standar operasional dari para pengendara. Dia juga sempat bertanya terkait trayek dan jumlah angkot di setiap jalurnya.
“Iya jadi tadi nanya ada berapa, jalur mana aja. Kami perlu data ini nanti kami compare, gitu loh,” katanya.
Sementera itu, di tempat terpisah usai bertemu dengan Andri, Andreas selaku koordinator aksi menyebut pertemuan itu memang belum mencapai kesepakatan apapun.
“Enggak ada (kesepakatan) katanya mau ketemu lagi kalau sudah lengkap data,” kata dia.
Sebelumnya, sejumlah sopir angkot melakukan aksi demonstrasi di halaman Gedung Balai Kota. Para sopir angkot ini meminta Anies bertanggung jawab atas penutupan jalur Jatibaru yang kini justru diperuntukan bagi para PKL.
Para sopir angkot mengklaim pendapatan mereka menurun drastis. Hal ini pun diperparah dengan adanya Bus TransJakarta Eksplorer yang melintas di jalur trayek angkutan milik mereka.
(djm)