Unjuk Rasa GMBI Berujung Rusuh di Pemkot Bekasi

Mesha Mediani | CNN Indonesia
Kamis, 25 Jan 2018 13:29 WIB
Ratusan Satuan Polisi Pamong Praja dikerahkan untuk meredakan kerusuhan akibat unjuk rasa Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia di Pemkot Bekasi.
Ilustrasi. Polisi berpakaian sipil mengamankan seorang anggota ormas yang terlibat bentrok di Jalan Raya Kalimalang, Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (5/12).(ANTARA FOTO/Risky Andrianto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Unjuk rasa oleh Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) di depan Kantor Pemerintah Kota Bekasi berujung ricuh, Rabu (25/1). Kondisi di lapangan kondusif setelah petugas meredakan suasana.

Kepala Satpol PP Bekasi Suherman menyebut, massa GMBI berjumlah kurang lebih 1.000 orang berhadapan dengan 500 petugas Satpol PP.

Demonstrasi dimulai pada pukul 09.00 dan selesai sekitar pukul 10.00 WIB.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka menyampaikan aspirasi. Awalnya saya tidak tahu kenapa sehingga terjadi lempar batu," kata Suherman ketika dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (25/1).

Aspirasi itu, menurut Suherman, terkait dengan penolakan massa terhadap kaum lesbian, gay, bisexual, dan transgender (LGBT).

Massa pun melempar batu ke arah kantor Pemkot Bekasi. Tidak ada kerusakan berarti pada gedung tersebut.

Suherman menyebut ada sebagian massa yang juga membawa senjata tajam.

"Ternyata mereka juga ada yang membawa senjata tajam, samurai yang saya lihat," katanya.

Satpol PP langsung mengamankan senjata tersebut guna menghindari bentrokan yang menyebabkan korban luka. (gil)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER