Jenderal Polri Diplot Jabat Kepala Daerah Sementara Jabar
Martahan Sohuturon | CNN Indonesia
Kamis, 25 Jan 2018 14:35 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Republik Indonesia (Polri) memastikan ada dua perwira tinggi berpangkat inspektur jenderal akan menjabat Pelaksana Tugas (Plt) kepala daerah untuk mengisi kekosongan selama masa Pilkada serentak 2018. Kedua jenderal bintang dua itu diplot jadi Plt kepala daerah di Jawa Barat dan Sumatra Utara.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan, informasi itu sudah disampaikan Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Syafruddin dalam penutupan Rapat Pimpinan (Rapim) Polri 2018 di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan.
"Tadi dalam pengarahannya Wakapolri menyampaikan bahwa ada dua perwira tinggi Polri yang dipercaya untuk memimpin sementara dua wilayah provinsi, yaitu Jawa Barat dan Sumatra Utara," kata Martinus di PTIK, Kamis (25/1).
Nama dua Pati Polri itu, yakni Asisten Kapolri bidang Operasi (Asops) Irjen Mochamad Iriawan untuk jadi Plt kepala daerah Jawa Barat serta Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Martuani Sormin untuk yang diplot menjadi Plt kepala daerah Sumatera Utara.
Martinus mengatakan, pihaknya masih menunggu surat resmi dari Kementerian Dalam Negeri hingga saat ini perihal Iriawan dan Martuani menjadi kepala daerah sementara ini.
Menurutnya, penunjukan Pati Polri untuk melaksanakan tugas sebagai kepala daerah sementara pernah terjadi sebelumnya, yakni saat Staf Ahli Bidang Ideologi dan Konstitusi Kementerian Koordinator bidang Poltik, Hukum dan, Keamanan (Kemenko Polhukam) Irjen Carlo Brix Tewu menjabat Plt Gubernur Sulawesi Barat pada 2016 silam.
"Begitu pun juga saat ini, direncanakan ada dua perwira tinggi Polri untuk menduduki jabatan gubernur di wilayah Jawa Barat dan Sumatra Utara," tutur Martinus.
Martinus mengatakan, Iriawan dan Martuani diperkirakan akan melaksanakan tugas kepala daerah sementara tersebut antara empat hingga lima bulan. Mereka akan menjadi kepala daerah sementara di Jawa Barat dan Sumatra Utara untuk mengisi kekosongan pemimpin di kedua provinsi itu karena gelaran Pilkada serentak 2018.
"Iya, kita ketahui bahwa dua wilayah ini ikut Pilkada serentak dan beberapa wilayah juga ada yang ditunjuk (jadi Plt)," ujar Martinus. (osc/gil)
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan, informasi itu sudah disampaikan Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Syafruddin dalam penutupan Rapat Pimpinan (Rapim) Polri 2018 di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan.
"Tadi dalam pengarahannya Wakapolri menyampaikan bahwa ada dua perwira tinggi Polri yang dipercaya untuk memimpin sementara dua wilayah provinsi, yaitu Jawa Barat dan Sumatra Utara," kata Martinus di PTIK, Kamis (25/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nama dua Pati Polri itu, yakni Asisten Kapolri bidang Operasi (Asops) Irjen Mochamad Iriawan untuk jadi Plt kepala daerah Jawa Barat serta Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Martuani Sormin untuk yang diplot menjadi Plt kepala daerah Sumatera Utara.
Martinus mengatakan, pihaknya masih menunggu surat resmi dari Kementerian Dalam Negeri hingga saat ini perihal Iriawan dan Martuani menjadi kepala daerah sementara ini.
Menurutnya, penunjukan Pati Polri untuk melaksanakan tugas sebagai kepala daerah sementara pernah terjadi sebelumnya, yakni saat Staf Ahli Bidang Ideologi dan Konstitusi Kementerian Koordinator bidang Poltik, Hukum dan, Keamanan (Kemenko Polhukam) Irjen Carlo Brix Tewu menjabat Plt Gubernur Sulawesi Barat pada 2016 silam.
"Begitu pun juga saat ini, direncanakan ada dua perwira tinggi Polri untuk menduduki jabatan gubernur di wilayah Jawa Barat dan Sumatra Utara," tutur Martinus.
Martinus mengatakan, Iriawan dan Martuani diperkirakan akan melaksanakan tugas kepala daerah sementara tersebut antara empat hingga lima bulan. Mereka akan menjadi kepala daerah sementara di Jawa Barat dan Sumatra Utara untuk mengisi kekosongan pemimpin di kedua provinsi itu karena gelaran Pilkada serentak 2018.
"Iya, kita ketahui bahwa dua wilayah ini ikut Pilkada serentak dan beberapa wilayah juga ada yang ditunjuk (jadi Plt)," ujar Martinus. (osc/gil)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK