Batu Bersusun di Sukabumi, Antara Mistis dan Iseng

S. Yugo Hindarto | CNN Indonesia
Sabtu, 03 Feb 2018 15:44 WIB
Aparat Desa membongkar batu bersusun di aliran sungai yang terletak di Kampung Cibijong, Desa jayabakti, Cidahu, Sukabumi.
Tumpukan batu di aliran sungai. Rock Balancing merupakan suatu hobi yang tersebar di seluruh dunia. (Ilustrasi/Thinkstock/Andreasgaertner)
Jakarta, CNN Indonesia -- Aparat Desa Jayabakti, Cidahu, Sukabumi membongkar batu bersusun di aliran sungai di Kampung Cibijong, Desa Jayabakti, Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat, karena khawatir banyak warga yang datang dan mengaitkannya dengan mistis.

"Kami sudah bongkar bersama Muspika (Musyawarah pimpinan kecamatan), dan MUI," kata Sekretaris Desa Jayabakti, Agus Muzamil kepada CNN Indonesia.com, Minggu (3/2).

Batu bersusun di sungai itu menjadi pembicaraan di media sosial. Kata Agus, ada sekitar 90-an tumpukan batu yang disusun di sungai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, hingga kini, kata Agus, aparat desa Jayabakti belum dapat menemukan pembuat batu bersusun itu.

"Masih diselidiki polisi, belum pasti yang bikin," kata dia.

Agus menduga, batu tersebut sengaja disusun dan disebarluaskan ke media sosial oleh sekelompok orang, karena menurutnya tidak mungkin hal itu dibuat oleh satu orang.

Aparat Desa, kata Agus, menduga ada komunitas untuk membuat susunan batu, tujuannya untuk melestarikan alam. Dengan adanya batu itu, diharapkan tidak ada yang membuang sampah lagi di sungai.
Namun, menurut Agus, permasalahan muncul ketika sejumlah orang berbondong-bondong datang melihat susunan batu itu, dan mengaitkannya dengan mistis.

Agus, pria kelahiran Cidahu itu, mengatakan sulit untuk mengaitkan hal itu dengan mistis. Dia bercerita, semasa kecil dia juga kerap bermain batu susun.

"Dulu waktu kecil, teman-teman suka iseng, bikin susunan batu terus ditimpuk sampai hancur tumpukan batunya, hanya iseng saja," kata dia.

Lagipula, kata Agus, dia dan teman-temannya membuat tumpukan batu hanya satu atau dua.

"Tidak seperti sekarang, bikinnya sampai puluhan," katanya.

Tumpukan batu yang ada di aliran sungai saat ini, kata Agus, juga hanya disusun tanpa menggunakan lem atau semen.

"Ditendang saja juga sudah hancur, enggak dilem," kata dia.

Rock balancing/stacking, atau menyusun batu berbagai ukuran sendiri merupakan suatu hobi yang lazim dilakukan di seluruh dunia, mulai dari Inggris, Belanda, Kanada, Turki, hingga Taiwan.

Di Texas, Amerika Serikat, setiap tahunnya juga digelar Kejuaraan Dunia Menyusun Batu di tepian sungai Llano yang menarik perhatian ribuan orang.
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER