Pesawat Mati di Udara, Gubernur Aceh Tak Mau Buka Parasut

Gilang Fauzi | CNN Indonesia
Minggu, 18 Feb 2018 12:57 WIB
Gubernur Aceh Irwandi Yusuf menceritakan kembali momen menegangkan saat mesin pesawat mati di udara. Dia memilih mendarat darurat ketimbang lepas parasut.
Gubernur Aceh Irwandi Yusuf mendarat darurat di bibir pantai. (CNN Indonesia/ Megiza)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Aceh Irwandi Yusuf melakukan pendaratan darurat ketika pesawat yang dipilotinya mendadak mati mesin di udara. Pesawat jenis Shark Aero yang ditumpanginya mendarat di bibir pantai Gampong Lam Awe, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar, Sabtu (17/2) sore.

Bahan bakar pesawat tidak tersalurkan dengan baik sehingga mesin tidak berfungsi. Dalam kondisi mati mesin di udara, Irwandi berusaha sebisa mungkin menghidupkan kembali pesawatnya. Usahanya itu sia-sia.

Irwandi saat itu sedang dalam perjalanan menuju Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar. Dia lepas landar dari kawasan Calang Aceh Jaya, usai melakukan kunjungan kerja. Mesin pesawat mendadak mati ketika Irwandi berada di kawasan Leupung, Aceh Besar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sudah sampaikan kepada penumpang bahwa pesawat terjadi masalah dan kami akan lakukan pendaratan di pantai," kata Irwandi di pendopo Gubernur Aceh, Banda Aceh, dikutip Antara, Sabtu malam.


Namun ketika itu pesawat mendadak hidup kembali. Irwandi lantas berusaha menaikkan ketinggian terbang pesawat hingga 2.000 kaki. Dia saat itu berusaha sebisa mungkin mendarat mulus di Bandara Sultan Iskandar Muda.

Pesawat rupanya tak bisa dipaksakan untuk terbang mencapai ketinggian yang diinginkan Irwandi. Dia saat itu berasumsi, pesawat bisa mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda dengan memanfaatkan momentum kecepatan sekitar 45 kilometer perjam di ketinggian 6.000 kaki untuk sampai ke bandara yang tinggal berjarak sembilan kilometer.

Tak sampai ketinggian yang diinginkan, mesin pesawat kembali mati.

"Artinya, dengan posisi saat itu (sekitar 2.000 kaki), saya harus mendarat darurat," kata dia.

Pendaratan darurat pun dilakukan, dan tidak berjalan mulus. Pesawat mendarat di atas pasir dengan hentakan dahsyat. Bagian depan pesawat terbentur pasir terbentur pasir dengan posisi agak miring ke kanan sehingga menyebabkan sayap pesawat patah.

"Kenapa saya tidak menggunakan parasut, saya khawatir akan dibawa angin ke arah laut atau bisa tersangkut di atas atap rumah warga yang kemungkinan akan membuat cidera pada saat pesawat terjatuh," kata Irwandi.


Usai mendarat di bibir pantai, pesawat itu dievakuasi Irwandi dengan bantuan warga setempat. Pesawat ultra ringan itu diangkat ramai-ramai oleh warga keluar dari bibir pantai. Irwandi menaksir lama waktu perbaikan bisa mencapai tiga bulan.

Irwandi adalah gubernur Aceh yang dikenal punya hobi menerbangkan pesawat pribadi. Pesawat miliknya dinamai Hanakaru Hokagata yang berarti "Tidak ada lagi perang, di manakah Anda," --sebuah sindiran dari Irwandi untuk para eksponen GAM didikan Libya yang tak mau pulang meski Aceh kini sudah damai.

(gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER