Din Syamsuddin: Politik Identitas Bisa Kacaukan Tahun Politik

Gloria Safira Taylor | CNN Indonesia
Minggu, 04 Mar 2018 23:00 WIB
Utusan Khusus Presiden untuk Dialog Antaragama Din Syamsuddin menyebut politik identitas ekstrem sebagai salah satu faktor yang bisa kacaukan tahun politik.
Utusan Khusus Presiden untuk Dialog Antaragama dan Peradaban Din Syamsuddin mengatakan politik identitas berpotensi kacaukan tahun politik. (CNN Indonesia/Prima Gumilang)
Jakarta, CNN Indonesia -- Utusan Khusus Presiden untuk Dialog Antaragama dan Peradaban Din Syamsuddin menyebut politik identitas ekstrem sebagai salah satu faktor yang bisa memicu kekacauan di tahun politik.

"Politik identitas tidak hanya terkait dengan agama yang menonjolkan sekterianisme politik atau primordialisme. Kalau identitas politik terlalu ekstrem sangat mem-blocking akan mudah untuk menyulut dialektik antagonistik," ujarnya di Jakarta, Minggu (4/3).

Din menuturkan ada faktor lain yang dapat berkontribusi mengakibatkan kekacauan di pemilihan kepala daerah serentak 2018 dan pemilihan presiden 2019.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain politik identitas, Din menyebut ketidakadilan dalam menjalankan masa Pilkada dan Pilpres bakal memicu perpecahan. Maka itu, dia meminta Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu menjadi wasit dan bersikap adil sebagaimana diatur dalam Undang-Undang.

Faktor selanjutnya adalah politik uang yang menurutnya masih banyak dilakukan di masa kampanye.

Selain itu, Din menilai masyarakat dan pemerintah juga tidak pernah menanamkan dasar Pancasila dalam berpolitik sehingga perpecahan rentan terjadi.

"Kita ini harus arahkan kepada nilai dasar Pancasila dalam bidang ekonomi dan politik, ini yang belum, justru karena kita mengadopsi sistem yang sangat liberal dalam politik dan ekonomi liberal," ujarnya.

"Mari kita kembali ke nilai dasar yang kita miliki yaitu Pancasila," kata Din. (aal/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER