PKS Minta Polisi Tak Tendensius Ungkap The Family MCA

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Selasa, 06 Mar 2018 08:41 WIB
Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwani meminta polisi bersikap objektif mengungkap sindikat penyebar hoaks, Muslim Cyber Army (MCA), agar tak ada yang merasa dirugikan.
Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwani meminta polisi bersikap objektif mengungkap jaringan penyebar hoaks, Muslim Cyber Army (MCA), agar tak ada pihak yang dirugikan. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini meminta kepolisian bersikap objektif dalam mengungkap jaringan yang diduga penyebar hoaks, The Family Muslim Cyber Army (MCA). Hal itu agar tidak merugikan pihak atau kelompok yang tidak terkait dengan MCA.

"Kami berharap hoaks ini diungkap dan ditelusuri secara objektif. Jangan tendensius dahulu," ujar Jazuli di Ruang Fraksi PKS, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (5/3).

Jazuli mengatakan objektifitas kepolisian diperlukan agar kasus itu terungkap secara menyeluruh. Kepolisian diminta tidak langsung menuduh pihak tertentu sebelum menemukan bukti yang cukup.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Kalau dari awal sudah di-judge begitu, nanti khawatir tidak objektif," ujarnya.

Jazuli sepakat hoaks yang diduga disebarkan oleh The Family MCA telah melanggar hukum dan norma agama. Menurutnya, hoaks sangat berbahaya bagi keutuhan dan kesatuan bangsa.

Oleh karena itu, ia juga berpesan agar semua pihak tidak menyebarkan hoaks. Selain dapat menimbulkan konflik horizontal di masyarakat, hoaks juga mengganggu stabilitas negara.

"Jadi kami sepakat ikut sama-sama untuk memberantas hoaks ini. Tetapi kami berharap hoaks ini diberantas secara objektif," ujar Jazuli.


Sebelumnya, Bareskrim Polri telah menangkap anggota inti grup WhatsApp 'The Family MCA'. Tujuh orang yang menjadi admin ditangkap karena diduga menyebarkan informasi hoaks.

Konten yang disebarkan para pelaku meliputi isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia, penculikan ulama, dan mencemarkan nama baik presiden, pemerintah, hingga tokoh-tokoh tertentu.

Selain itu, konten lain yang disebarkan termasuk menyebarkan isu bohong soal penganiayaan pemuka agama dan perusakan tempat ibadah yang ramai belakangan.


Polisi juga menyebut ada keterkaitan antara kelompok The Family MCA dengan eks anggota sindikat Saracen dalam penyebaran informasi bohong alias hoaks seputar penganiayaan ulama pada Februari 2018. (pmg/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER