Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masih enggan berkomentar banyak soal pembentukan poros ketiga pada Pilpres 2019.
"Saya tidak bisa mengatakan ada poros ketiga atau berapapun poros yang akan ada di pemilu 2019," kata AHY di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (7/3).
Menurut AHY, saat ini semua partai politik, termasuk Demokrat, sedang mencoba membangun koalisi. Koalisi menurut putra Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu adalah keharusan untuk memenuhi syarat presidential threshold (PT) 20 persen demi mengusung calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
AHY menuturkan melihat hasil perolehan suara Demokrat pada Pemilu 2014 silam yang hanya 10,19 persen, maka membentuk koalisi bagi partainya adalah keniscayaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Artinya koalisi itu membentuk atau membangun koalisi adalah sebuah keniscayaan," ujarnya.
Namun, AHY mengakui sampai saat ini Demokrat masih terus mencari koalisi yang tepat. Ia pun mengatakan masih menunggu waktu yang tepat untuk mendeklarasikan koalisi tersebut.
"Saya belum bisa mengatakan hari ini, terlalu dini karena masih akan terjadi banyak momentum dan juga komunikasi di antara elit dan kader-kader partai yang ada atau peserta pemilu mendatang," tuturnya.
Meski begitu, AHY mengklaim Demokrat telah bersiap menghadapi berbagai skenario yang terjadi terkait dengan pembentukan koalisi untuk Pilpres mendatang.
Lebih lanjut, AHY tak menampik jika pertemuan dirinya dengan Presiden Joko Widodo menimbulkan spekulasi di publik. Namun, dirinya memastikan pertemuannya dengan Jokowi hanya untuk membangun komunikasi antara partai politik dengan pemerintah.
"Saya tidak akan bisa mematahkan spekulasi publik (soal membentuk koalisi), apalagi kalau sudah masuk ke ranah politik, saya pikir sah-sah saja," demikian AHY.
(dal/sur)