Atap Ruang Syaraf RSAL Surabaya Baru Direnovasi 3 Bulan Lalu

CNN Indonesia | CNN Indonesia
Minggu, 18 Mar 2018 13:46 WIB
Polisi Militer Angkatan Laut menginvestigasi penyebab ambruknya atap ruang syaraf RSAL Surabaya. Atap ruangan tersebut diketahui baru direnovasi tiga bulan lalu
Atap ruangan yang berfungsi sebagai rawat inap pasien syaraf RSAL Surabaya diperkirakan ambruk pada pukul 08.50 WIB, Minggu (18/3). (Dok. Istimewa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Atap Ruang VII Stroke Centre Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) dr Ramelan Surabaya, ambruk. Atap ruangan yang berfungsi sebagai rawat inap pasien syaraf itu diperkirakan ambruk pada pukul 08.50 WIB, Minggu (18/3).

Kepala RSAL dr Ramelan Surabaya, Laksamana Pertama TNI I.D.G. Nalendra Djaya Iswara memastikan semua korban telah dievakuasi dan tidak ada luka serius yang dialami korban.

"Untuk luka-luka yang disebabkan oleh peristiwa ini akan kami tanggung semua," ujar Nalendra.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nalendra menjelaskan ruangan tersebut sudah lama ada. Namun memang baru direnovasi tiga bulan terakhir ini. Penyanggah diganti dari kayu menggunakan gavalum.

"Karena kayunya banyak yang sudah mulai rapuh saat itu sehingga kami ganti," ujarnya.


Nalendra tidak ingin menyebutkan pasti terkait apa penyebab jatuhnya bangunan. Karena masih perlu dilakukan penyelidikan terlebih dahulu. "Akan dilakukan investigasi oleh Polisi Militer Angkatan Laut," bebernya.

Dia menjelaskan saat peristiwa terjadi cuaca dalam keadaan cerah. Tapi satu hari sebelumnya hujan deras disertai angin kencang.

Nalendra menambahkan, saat kejadian berlangusung, ada sebanyak 8 pasien yang sedang dirawat. Dari 8 pasien tersebut ada 4 pasien yang mengalami luka yakni Tamadji, Ulin, Sarjono dan Sudarmono.

"Semuanya langsung kami bawa ke UGD. Empat tersebut dua mengalami luka di kepala dan robek sudah dijahit. Yang dua hanya luka ringan saja," ujarnya.

Nalendra juga memastikan pasien korban ambruknya bangunan di RSAL tidak ada yang mengalami trauma psikis. Menurutnya, mereka hanya mengalami shock. "Setelah kejadian, mereka masih bisa cerita. Yang memang dampak awalnya shock," ucapnya.

Lebih lanjut, Nalendra mengatakan setelah ditangani di IGD pasien akan dipindahkan ke ruang HCU untuk menjalani perawatan normal kembali. "Sebelumnya korban ini sudah kami CT Scan hasilnya normal. Nanti setelahnya kami pindahkan sementara ke ruangan HCU. Tapi perawatnya khusus," ujarnya. (dik)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER