Minta Maaf, Sukmawati Singgung Nama NU dan Muhammadiyah

SAH | CNN Indonesia
Rabu, 04 Apr 2018 16:59 WIB
Sukmawati menyebut nama Sukarno, Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah saat konferensi pers di Cikini. Sukmawati juga meminta maaf atas polemik puisi Ibu Indonesia.
Sukmawati Soekarnoputri memberikan klarifikasi dan permintaan maaf karena telah menyinggung syariat islam dalam isi puisi Ibu Indonesia. Jakarta. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sukmawati Soekarnoputri meminta maaf atas polemik puisi Ibu Indonesia yang memantik kemarahan umat Islam.

Dalam konferensi permintaan maaf yang digelar di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (4/4), Sukmawati juga membawa-bawa nama presiden RI Soekarno yang merupakan ayahandanya, Organisasi Islam Nahdlatul Ulama, dan Muhammadiyah.

"Saya adalah muslimah yang bersyukur dan bangga akan keislaman saya, putri seorang proklamator Bung Karno yang dikenal juga sebagai tokoh Muhammadiyah dan juga tokoh yang mendapatkan gelar dari Nahdlatul Ulama sebagai waliyyul amri addlaruri bissyaukah pemimpin pemerintahan di masa darurat yang kebijakan-kebijakannya mengikat secara de facto dengan kekuasaan penuh," kata Sukmawati.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sukmawati mengaku tidak berniat menghina umat Islam dengan puisi tersebut.


Sukmawati mengatakan puisi yang ditulisnya adalah bentuk dari ekspresi kebudayaan. Puisi itu ditulis sebagai rasa keprihatinan dirinya tentang wawasan kebangsaan.

Puisi Ibu Indonesia juga ditujukan untuk menarik perhatian anak-anak bangsa untuk tidak melupakan jati diri Indonesia.

"Puisi Ibu Indonesia adalah salah satu puisi yang saya tulis, yang menjadi bagian dari Buku Kumpulan Puisi Ibu Indonesia yang telah diterbitkan pada 2006," katanya.

Sukmawati juga mengaku dirinya tergerak untuk semakin memahami masyarakat Islam Nusantara yang berkemajuan sesuai dengan cita-cita Bung Karno.

Sementara, konferensi pers Sukmawati ketat polisi. Sejumlah polisi dari Polsek Menteng, dan Polres Jakarta Pusat, terlihat berjaga di sekitar restoran warung daun, lokasi konferensi pers.

Penjagaan ketat itu dilakukan karena beredar kabar sejumlah massa Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) akan datang untuk membubarkan konferensi pers tersebut. Namun, aksi tersebut tak terbukti.

(ugo/gil)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER