Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait nasib para pedagang Pasar Tasik, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Para pedagang ini semula berjualan di lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI). Namun, karena ada sengketa dan masalah di lahan tersebut, akhirnya kawasan itu pun disita oleh pihak kepolisian.
"Sudah koordinasi (dengan pihak kepolisian) mereka bilang nunggu inkrah saja dulu," kata Sandi di Balai Kota, Jakarta, Kamis (12/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini sekitar 500 pedagang yang sempat tumpah ke jalan pun diakui Sandi telah digiring ke lahan seluas kurang lebih satu hektare. Mereka difokuskan untuk sementara berjualan di lokasi itu yang berada di daerah Cideng Timur.
"Sekarang sebagian besar sudah diarahkan ke Cideng Timur, sudah masuk dan diperkirakan ada 400 sampai 500 pedagang yang terakomodir," katanya.
Sandi juga berjanji akan menyiapkan infrastruktur bagi para pedagang Pasar Tasik yang telah berpindah ke kawasan Cideng Timur itu. Para pedagang Pasar Tasik ini biasanya berjualan setiap Senin dan Kamis.
"Untuk infrastruktur kami akan bantu toilet, MCK, dan kami koordinasi sama musala yang menempel di situ untuk memastikan salatnya para pengunjung sama pedagang bisa tertampung, ini kan pasar Senin dan Kamis yah," katanya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono menyebut telah berkomunikasi dengan Pemprov DKI terkait sengketa lahan Pasar Tasik. Namun, kata Argo, meskipun Sandi sebelumnya telah meminta supaya para pedagang diizinkan berjualan kembali di tempat semula, mereka harus memastikan terlebih dahulu siapa yang paling berhak atas lahan itu.
"Prinsip kami itu tanah sengketa jadi kami akan meluruskan dulu siapa yang berhak itu gunakan lahan itu," kata Argo.
"Karena lahan itu ada laporan, ada laporan ya kami terima, dan lakukan penyelidikan dan penyidikan. Kemudian karena masih sengketa ya kami police line," lanjut Argo.
(ayp/gil)