Bos Abu Tours Kembali Dilaporkan ke Polisi

CNN Indonesia | CNN Indonesia
Rabu, 18 Apr 2018 03:22 WIB
Perkumpulan Mitra dan Agen Abu Tours (Permato) di Makassar melaporkan bos Abu Tours ke polisi. Mereka mengaku rugi hingga ratusan miliar.
Polisi menggeledah kantor Abu Tours. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perkumpulan Mitra dan Agen Abu Tours (Permato) melaporkan bos Abu Tours, Hamzah Mamba, ke Polda Sulawesi Selatan, Selasa (17/4). Sebelumnya, sejumlah agen di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi juga telah melaporkan Hamzah ke polisi.

Menurut Kuasa Hukum Permato, Muhammad Amin, pihaknya mengalami kerugian hingga Rp 518 miliar dari 41.188 jamaah yang belum diberangkatkan umrah.

"Saya di sini sebagai kuasa hukum Permato, Permato itu berbadan hukum dan membawahi ratusan agen dan mitra Abu Tours," kata Amin saat ditemui di bilangan jalan Toddopuli Raya Timur, Makassar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amin menjelaskan bahwa 41.188 jamaah umrah yang belum diberangkatkan itu terdata dari ratusan agen dan mitra yang tergabung dalam Permato.

Ia juga memastikan bahwa jumlah tersebut masih akan bertambah lagi, karena masih ada mitra dan agen yang belum melaporkan jamaahnya kepada Permato.

"Terakhir informasinya ada tambahan 1000-an jamaah lagi," ujarnya.

Apalagi, lanjut dia, mitra dan agen Abu Tours yang tergabung dalam Permato ini tersebar diseluruh Indonesia.

"Yang terdata sementara ini baru dari Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat. Tapi kami sedang tunggu data dari agen yang ada di pulau Jawa dan Sumatera," imbuhnya.

Menurutnya, puluhan ribu jemaah Abu Tours tersebut telah membayarkan uang sebesar Rp14 juta hingga Rp 18 juta untuk bisa berangkat umrah. Dan telah membayar sejak tahun 2016 hingga tahun 2017.

"Dijanjikan berangkat itu periode Januari, Februari, Maret dan April tahun ini. Tapi tidak ada yang berangkat sampai sekarang," jelasnya.
Bahkan, kata dia, pihak agen dan mitra harus berkorban membiayai jamaah yang selama ini diberangkatkan sedikit demi sedikit. Pasalnya uang jamaah yang telah disetorkan ke Abu Tours telah digelapkan.

"Agen tidak punya pilihan lain, dari pada jamaahnya mengamuk," ucapnya.

Selain itu, Amin mengungkapkan bahwa ada uang bos Abu Tours, Hamzah Mamba, yang raib entah kemana di salah satu bank swasta nasional. Nominalnya pun tidak kecil, yakni Rp 16 miliar.

Dia menceritakan beberapa hari sebelum Hamzah Mamba resmi ditahan oleh Direktorat Kriminal Khusus Polda Sulsel, dirinya sempat bertemu dengan bos Abu Tours tersebut.

"Saya ketemu di kantor Abu Tours, dia sempat bilang kalau kalau dia masih ada uang Rp 16 miliar di Bank Bukopin," ungkapnya.

Belakangan, lanjut Amin, dirinya menerima informasi bahwa saldo di rekening Hamzah Mamba yang berada di Bank swasta nasional itu sudah habis.

"Informasinya tinggal Rp6 juta, uang itu kemana?," tanyanya.

Amin pun memastikan bahwa dalam beberapa hari ke depan ia akan mendatangi Bank swasta nasional tersebut untuk mengkroscek kebenaran informasi hilangnya uang bos Abu Tours tersebut.

"Insya Allah Kamis depan saya ke Bank Bukopin mau cek, dan tanyakan kemana uang itu. Harusnya uang itu juga kan disita sama polisi karena termasuk bagian dari aset Hamzah," kata dia.

Kementrian Agama Wilayah Sulawesi Selatan telah melakukan investigasi dan menemukan bahwa Abu Tours telah mengalami kesulitan dalam membiayai ribuan jamaah untuk pergi umrah.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, sedikitnya ada 86.720 jamaah Abu Tours yang tertunda bahkan hingga batal berangkat umrah. Kerugiannya pun ditaksir hingga Rp 1,8 triliun.

Direktorat Kriminal Khusus Polda Sulsel yang menangani kasus ini juga telah menetapkan bos Abu Tours, Hamzah Mamba sebagai tersangka pada Jumat, 23 Maret 2018, setelah dilaporkan dalam kasus dugaan penipuan dan penggelapan dana umrah jamaahnya.
Tim penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sulsel juga telah melakukan penyitaan terhadap aset-aset milik Abu Tours.

Menurut Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani, jika dirupiahkan sitaan barang berharga milik Abu Tours telah mencapai kisaran angka Rp150 miliar.

"Penyitaan aset tersebut telah dilakukan diberbagai termpat baik aset bergerak maupun yang tidak bergerak," kata Dicky.

Dicky merinci aset tidak bergerak yang telah disita oleh pihak kepolisian berjumlah 21 buah, selain di Sulawesi Selatan aset-aset tersebut juga tersebar di berbagai daerah seperti Jakarta dan Depok.

"Aset tidak bergerak yang kita sita itu seperti rumah dan lain sebagainya. Yang jelas di Makassar ada 17 aset, lalu di Jakarta dan Depok masing-masing dua aset," sebutnya.

Sementara untuk aset bergerak yang telah disita oleh pihak kepolisian berjumlah 34 unit, aset-aset tersebut juga tersebar diberbagai daerah.

"Diantaranya penyitaan yang dilakukan di Kota Makassar 16 unit kendaraan roda empat dan empat unit kendaraan roda dua. Lalu di Jakarta 13 unit kendaraan roda empat dan satu unit kendaraan roda empat di Palembang," Dicky merinci.

Lalu ada pula penyitaan aset elektronik yang berjumlah 33 unit. Sama seperti aset-aset lainnya, seluruh aset elektronik ini juga disita diberbagai daerah.

"Di Kota Makassar kita sita 24 unit komputer dan tiga buah laptop. Di Jakarta Selatan kita sita 2 unit komputer dan empat buah kamera," sebutnya.

Selain itu, tim penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sulsel juga telah menyita barang bukti berupa mata uang asing milik bos Abu Tours, Hamzah Mamba.

Berdasarkan data tertulis, mata uang asing yang disita oleh pihak kepolisian dilakukan di dua tempat berbeda.

Di Makassar pihak kepolisian menyita 11.250 Riyal mata uang Arab Saudi, 140 USD mata uang Amerika dan 2. 492.000 rupiah mata uang Indonesia. Sementara di Depok, pihak kepolisian berhasil menyita 43 Riyal mata uang Arab Saudi, 7 Ringgit mata uang Malaysia, 1 Dinar mata uang Arab Saudi, 1 USD mata uang Amerika dan 62 SGD mata uang Singapura.

Dicky mengatakan aset-Aset yang telah disita tersebut sebagian telah dibawa ke Polda Sulsel. Namun sebagian aset lainnya yang disita dititipkan di kantor polisi lainnya sesuai lokasi penyitaan.

"Tidak semua dibawa ke Polda, sebagian aset yang disita dititip," ujar Dicky.
(ugo/fzn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER