Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno akan memanggil pengelola
Car Free Day (CFD) Jakarta terkait dugaan pelanggaran Peraturan Gubernur Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB).
Pemanggilan ini terkait diperbolehkannya kegiatan
#2019GantiPresiden dan
#DiaSibukKerja yang dinilai bernuansa politik di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (29/4).
"Hari ini setelah rapim saya akan panggil semua pihak terkait dengan pengelolaan CFD untuk memastikan ke depan tidak meningkat eskalasi penggunaan CFD sebagai ajang atau tempat ruang di mana masing-masing kubu menyampaikan pesan-pesan politiknya," ujar Sandi saat ditemui di Balai Kota, Jakarta, Senin (30/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pasal 7 ayat 1 pergub tersebut, dijelaskan sepanjang jalan CFD hanya boleh digelar kegiatan terkait lingkungan hidup, olahraga, dan seni budaya.
 Kegiatan warga di car free day. (CNN Indonesia/Andry Novelino) |
Lalu pada padal 7 ayat 2 disebutkan HBKB atau CFD tidak boleh digunakan untuk kegiatan partai politik, SARA, dan mengandung orasi yang bersifat menghasut.
Sandi menegaskan CFD ada untuk mewadahi warga Jakarta untuk berinteraksi dan berkegiatan di luar ruang.
"Kita ingin CFD ini fokus untuk kegiatan masyarakat, kegiatan olahraga, terutama kegiatan mereka pada tiap hari Minggu secara bersama-sama menggalang interaksi antara warga dalam suatu kebersamaan," tuturnya.
Sebelumnya, dalam sebuah video yang viral di media sosial, terlihat sekelompok orang dengan kaus #2019GantiPresiden mengintimidasi orang-orang berkaus #DiaSibukKerja.
Mereka mengumpat dan memprovokasi orang berkaus #DiaSibukKerja dengan pernyataan-pernyataan merendahkan.
"Dibayar berapa?" tuding salah seorang dari massa #2019GantiPresiden.
Lalu mereka melambai-lambaikan sejumlah uang kepada pria berkaos #DiaSibukKerja. Namun pria itu menjawab bahwa dirinya tidak dibayar.
Terlihat juga massa #2019GantiPresiden mengintimidasi seorang ibu yang berkaus #DiaSibukKerja dan anak laki-lakinya. Sang anak menangis karena takut dan sang ibu pun memarahi orang-orang yang mengintimidasinya.
(gil)