cekfakta debat publik ii pilgub jawa tengah logo

Cek Fakta Debat Publik Ii Pilgub Jawa Tengah

Ganjar Pranowo-Taj Yasin dan Sudirman Said-Ida Fauzia kembali beradu gagasan serta program, kali ini dalam debat kedua Pilkada Jateng. Tema yang diusung dalam debat ini adalah persoalan ekonomi dan pelayanan publik. 

CNNIndonesia.com akan membedah pernyataan para kandidat dan memeriksa kesesuaiannya dengan data serta hasil riset dari berbagai sumber.





Sudirman Said

Calon Gubernur Jawa Tengah

Sudirman Said menyatakan Pendapatan Asil Daerah (PAD) Jawa Tengah di era Ganjar Pranowo hanya naik 58 persen.

Tidak Sesuai

Data dari BPS Provinsi Jawa Tengah menyebutkan bahwa realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jawa Tengah pada tahun 2014 mencapai Rp9.916.358.232, kemudian PAD Jateng 2015 mencapai Rp10.904.882.039.880 dan pada tahun 2016 PAD Jateng mencapai Rp11.541.029.720.309.

Dari kalkulasi data-data di atas, pertumbuhan PAD Jawa Tengah dari 2013 sampai 2016 naik sebesar 40,24 persen.

Ganjar Pranowo

Calon Gubernur Jawa Tengah

Ganjar Pranowo menyebut Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tertinggi ada di Jawa Tengah.

Sesuai

Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah yang dikutip dari Kompas dan dipublikasi pada Rabu, 2 Mei 2018 disebutkan, Realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Jawa Tengah pada triwulan pertama 2018 mencapai  Rp10,3 triliun. Angka ini dinilai menjadi yang tertinggi di Indonesia.

Pencapaian tersebut berasal dari sejumlah proyek infrastruktur, termasuk jalan tol. 

Ganjar Pranowo

Calon Gubernur Jawa Tengah

Ganjar mengklaim Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah bersih selama dia pimpin.

“Adakah dalam lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Tengah selama kami memimpin ada yang dicokok KPK, ada yang diambil KPK, atau sama seperti dengan yang ada di ESDM?”

“Apakah dalam pemerintahan ketika kita memimpin, ada terjadi kasus korupsi yang ada di sana? Lima tahun berjalan alhamdulilah provinsi tidak ada. Mari dibandingkan dengan yang dipimpin oleh orang lain adakah yang sudah dicokok?”

Masih Bisa Diperdebatkan

Faktanya, di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memang tidak ada oknum PNS atau pejabat yang ditangkap KPK atau aparat penegak hukum lain terkait kasus korupsi. Namun di tingkatan Provinsi Jawa Tengah, ada sejumlah pejabat daerah terlibat kasus korupsi.

Dari data yang dirangkum CNNIndonesia.com, ada tiga kepala daerah di Jawa Tengah yang ditangkap dan ditetapkan tersangka oleh KPK. Mereka adalah Bupati Klaten Sri Hartini yang ditangkap terkait kasus jual beli jabatan, Wali Kota Tegal Siti Masitha Soeparno yang ditangkap terkait proyek infrastruktur di Pemerintahan Kota Tegal, dan Bupati Kebumen Muhammad Yahya Fuad yang ditetapkan sebagai tersangka karena menerima jatah terkait sejumlah proyek.

Selain itu, belasan oknum ditangkap karena pungli, salah satunya Kepala Desa Widarapayung Kulon, Kecamatan Binangun bernama Ridwan yang ditangkap Satgas Saber Pungli Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Ia diduga melakukan pungli kepada PT Lautan Emas Jaya.

Taj Yasin

Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah

Taj Yasin menyebut, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Jawa Tengah meningkat sejak 2013 sampai 2017 berdasarkan data BPS.

Sesuai

Berdasarkan data Badan Pusat Statstik (BPS), disebutkan bahwa Indeks Pembangunan Manusia di Jawa Tengah terus mengalami peningkatan sejak 2013 hingga 2017.

Rinciannya:

2013: 68.02

2014: 68.78

2015: 69.49

2016: 69.98

2017: 70.52

Ida Fauzia

Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah

Ida mengatakan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Tengah di bawah rata rata nasional.

Sesuai

Berdasarkan data Badan Pusat Statstik (BPS), disebutkan bahwa IPM secara nasional pada 2017 sebesar 70,81. Sedangkan IPM di Jawa Tengah sebesar 70,52.