Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Pertahanan resmi menggandeng Perkumpulan Industri Pertahanan Swasta Nasional (Pinhantanas) untuk bekerjasama mendukung kekuatan pertahanan nasional dibidang a
lat utama sistem persenjataan (alutsista).
"Jadi ini adalah cara untuk merevitalisasi industri pertahanan nasional termasuk upaya pengembangan dan peningkatan daya saingnya," kata Ketua Dewan Pengawas Pinhantanas, Connie Rahakundini Bakrie dalam keternagan resmi yang diterima
CNNIndonesia.com pada Kamis (3/5).
Connie menambahkan bahwa perjanjian kerja sama ini tidak hanya semata untuk kepentingan bisnis. Akan tetapi turut membangun industri pertahanan yang mandiri didalam negeri.
Ia pun menilai perhatian pemerintah cukup tinggi terhadap pertahanan dan keamanan bangsa. Hal itu tercermin dari besarnya alokasi dana APBN untuk pengadaan, perawatan, dan pembangunan alutsista.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada APBN 2018, pemerintah menyediakan Rp105 Triliun atau 12,47 persen dari APBN untuk kebutuhan itu.
Selain Prihantanas, Kemhan juga mengggandeng Askrindo menjadi penjamin kegiatan kerjasama ini. Askrindo akan menanggung berbagai kerugian dalam pengerjaan proyek ini, baik pengadaan barang, jasa, dan produksi ekspor-impor alutsista.
"Bahwa proses perawatan, pengadaan, dan pembangunan alutsista mengandung risiko yang dapat diminimalkan melalui jasa asuransi," kata Connie.
Selama ini PT Askrindo telah memiliki pengalaman di dalam menjamin proyek-proyek alutsista, baik yang dikerjakan oleh Perusahaan BUMN, seperti PT PAL, PT Pindad, dan PT Dirgantara Indonesia, maupun perusahaan swasta Nasional, seperti anggota Pinhantanas.
Perjanjian kerja sama bisnis asuransi tersebut dilakukan Direktur Utama Askrindo Asmawi Syam dan Ketua Pinhantanas Evi Lusviana, yang disaksikan langsung oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu di Gedung Kementerian Pertahanan pada Kamis (3/5).
(eks)