Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Seksi Gunung Merapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso menyatakan bahwa letusan Gunung Merapi tidak tergolong berbahaya bagi masyarakat. Namun masyarakat tetap diimbau waspada terutama yang tinggal dalam radius 5 kilometer.
"Letusan freaktik vertikal membumbung sampai 5 km. Tidak membahayakan penduduk di sekitar Merapi karena tidak menghasilkan lava. Hanya abu ke atas dan tersebar oleh angin," kata Agus Santoso seperti dilansir dari CNN Indonesia TV.
Agus mengatakan, letusan freaktif sulit diprediksi. Karena itu ke depan juga belum bisa dipastikan apakah akan ada letusan yang sama atau tidak.
Saat ini BPPTKG menurut Agus masih mengumpulkan data hasil pengamatan Gunung Merapi. Data ini yang akan dipakai untuk memutuskan langkah terkait mitigasi bencana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini warga diimbau untuk tidak mendekat puncak Merai dalam radius 5 km, terutama para pendaki agar diminta turun.
Sementara itu, komandan Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Yogyakarta, Pristiawan Buntoro mengatakan telah ada pos-pos pengungsian di kelurahan sekitar Gunung Merapi. Pos-pos telah disiapkan lantaran evakuasi sudah mulai dilakukan.
"Sudah diminta evakuasi sejauh 5 km dari puncak (Gunung merapi)," ujarnya.
Dia pun mengatakan status Gunung Merapi masih cenderung normal setelah meletus. Menurutnya, hujan abu sudah mulai mereda yang terjadi akibat letusan freaktik
"Statusnya juga hanya normal. Hujan abu juga sudah mulai mereda. Saat ini sudah ada pasokan masker," katanya.
(sur)