20 TAHUN REFORMASI

FOTO: Panas Gelombang Reformasi 20 Tahun Lalu

Reuters & AFP, CNN Indonesia | Senin, 21/05/2018 10:11 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Agenda reformasi 98 menurunkan Soeharto dibayar mahal dengan korban jiwa, kerusuhan serta penjarahan, serta terbakarnya ribuan rumah.

Agenda reformasi 98 menurunkan Soeharto dibayar mahal dengan korban jiwa, kerusuhan serta penjarahan, serta terbakarnya ribuan rumah.

Jakarta membara diterpa gelombang demonstrasi mahasiswa. Bentrokan antara para demonstran dan aparat kepolisian serta tentara pun tak terelakkan dan bahkan memakan korban jiwa. Pada 12 Mei 1998, empat mahasiswa Trisakti diduga tewas tertembak saat berdemonstrasi. (JIR/JO/KM - RP1DRIGKPSAB)

Dilaporkan terjadi 850 aksi demonstrasi mahasiswa sejak Januari hingga akhir Mei 1998 di seluruh Indonesia, dengan agenda yang telah terfokus: menurunkan Soeharto.(PBEAHUMBSDA)

Kerusuhan Mei 98 di Jakarta membabat 13 pasar, 40 pusat perbelanjaan, dan ribuan toko, bengkel, restoran, hotel atau ruko. Kantor-kantor bank pun tak luput dari sasaran amuk massa, demikian pula dengan ribuan mobil dan motor. (AFP PHOTO/CHOO YOUN-KONG)

Aksi kerusuhan, penjarahan, dan marak demonstrasi membat tentara menjaga ketat setiap jengkal Jakarta. Warga dari luar pun kesulitan memasuki ibu kota. (AFP PHOTO/Emmanuel DUNAND)

Pada 18 Mei 1998, Ketua DPR/MPR Harmoko yang semula memiliki kedekatan dengan Presiden Soeharto justru berbalik arah. Didampingi pimpinan-pimpinan DPR lainnya, Harmoko menyerukan Soeharto harus mundur. (PDN/TAN/CLH/ - RP1DRIEPOBAB)

Aksi demonstrasi mahasiswa semakin meningkat seiiring belum ada tanda-tanda Soeharto akan mundur. Pada 19 Mei, ribuan mahasiswa pun berhasil menerobos gerbang gedung DPR/MPR dan menduduki rumah para wakil rakyat tersebut. (PDN/TAN/CLH/ - RP1DRIEPREAB)

Aksi lebih besar menanti mahasiswa pada 20 Mei atau bertepatan dengan hari Kebangkitan Nasional. Namun Amien Rais menyerukan demonstrasi itu dibatalkan karena kekhawatiran akan adanya korban jiwa. (TS/TAN/ME - RP1DRIEPZNAB)

Diterpa seruan reformasi dari berbagai pihak, Presiden Soeharto memutuskan mundur pada 21 Mei 1998, pukul 09.00 WIB. Didampingi Wapres BJ Habibie dan di hadapan hakim Mahkamah Agung, ia membacakan pidato pengunduran dirinya di Ruang Jepara Istana Negara. (DL/JO/ME - RP1DRIEQBRAB)

BJ Habibie pun kemudian disumpah untuk menjadi Presiden RI ke-3 menggantikan Soeharto. Di tangannya sejumlah kebijakan reformasi dilahirkan, di antaranya adalah memutuskan pemilihan umum langsung sesegera mungkin. (PBEAHUMBXDI)

Lengsernya Soeharto tidak membuat gelombang aksi demonstrasi menyurut. Mahasiswa yang mengawal Sidang Istimewa MPR pada 12 November pun masih sering terlibat bentrok dengan aparat. (JIR/FY/KM - RP1DRIFSGQAB)