Bukan Soal Capres, Zulkifli-Ical Bahas Pemilu Damai

Tiara Sutari | CNN Indonesia

Rabu, 30 Mei 2018 15:58 WIB

Pertemuan antara Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie diklaim tak menyinggung soal capres-cawapres. — Ketum PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie, di Jkaarta, Rabu (30/5). (CNN Indonesia/Tiara Sutari)

Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyata (MPR) Zulkifli Hasan mengaku pertemuannya dengan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical, Rabu (30/5), sama sekali tak membicarakan terkait pencalonannya sebagai calon Preside atau calon Wakil Presiden.

Pertemuan itu diakui sebagai silaturahmi sambil membicarakan tahun politik agar bisa berjalan damai.

"Saya temui beliau [Ical] karena beliau senior saya. Kami tadi bicarakan bagaimana Pemilu damai, Pilpres damai," kata Zulkifli di kediaman Aburizal Bakrie, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (30/5).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lihat juga:

Aburizal Bakrie Goda Zulkifli Hasan Capres Merangkap Cawapres

Ia mengaku tak masalah jika memiliki pandangan politik dan dukungan yang berbeda dengan Ical dalam Pemilu 2019. Namun, semuanya harus dilakukan secara damai.

"Dukung mendukung boleh beda. Tapi merah-putih sama, jadi pesannya pemilu damai, pilpres damai," ujarnya.

Senada, Ical menyebut di tahun politik ini memang banyak permasalahan-permasalahan yang harus dibereskan. Misalnya, permasalahan ekonomi dan kurs rupiah yang melemah.

Lihat juga:

Safari Politik, Ketum PAN Disebut Jajaki Tokoh Potensial 2019

Dia pun mengaku tak ingin masalah-masalah itu memunculkan perselisihan di antara para pendukung. Oleh karenanya, Ical dan Zulkifli menyinggung cara menciptakan demokrasi yang kondusif di tahun politik ini.

"Saya kan bukan siapa-siapa dengan kewenangan yang sedikit tapi punya koneksi luas ingin berembuk bagaimana membuat semua permasalahan ini kondusif," kata Ical.

"Berbicara bagaimana caranya para pemimpin bangsa ini, duduk berembuk membicarakan tentang kehidupan berbangsa dan bernegara sekarang dan kedepan," kata mantan Ketua Umum Partai Golkar itu.