Bantah PDIP, AHY Sebut Demokrat Konsisten
Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Rabu, 13 Jun 2018 20:36 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membantah tudingan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut partainya tidak konsisten.
Inkonsistensi itu disebut Hasto karena perbedaan sikap yang ditunjukkan Partai Demokrat ketika rapat pimpinan nasional (rapimnas) Maret lalu, dengan orasi politik yang disampaikan AHY beberapa hari lalu.
"Ah sama sekali tidak. Saya yakin yang komentar itu tidak hadir di rapimnas dan juga tak hadir pada orasi politik saya, klir. Pasti itu tidak memahami secara konteks, kami konsisten," kata AHY di kantornya, Jakarta, Rabu (13/6).
AHY menjelaskan dalam rapimnas lalu, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat memberi sambutan di depan Presiden Joko Widodo maupun pidatonya kemarin, belum menetapkan posisi partainya di koalisi manapun.
"Silakan dibaca, silakan dilihat teksnya, silakan dibaca lagi atau dilihat lagi rekamannya, tapi Demokrat sangat mungkin bekerja dengan siapapun termasuk dengan mereka yang sudah berada di koalisi atau seolah-olah sudah terbangun koalisi itu," ujarnya.
Agus menegaskan untuk menjalin sebuah koalisi, diperlukan kesamaan visi dan misi, saling percaya dan menghormati. Prinsip kesetaraan juga harus ada dalam sebuah koalisi.
"Jadi harus ada kesetaraan, tidak ada anak tiri dalam koalisi, semuanya sama, semua mendapatkan hak dan kewajiban yang sama. Tidak boleh satu di anak emaskan kemudian yang lainnya di anak tirikan justru tidak diajak," kata AHY tanpa menjelaskan lebih lanjut anak yang dimaksud anak tiri tersebut.
Kata AHY, saat ini Demokrat bersikap realistis dan rasional dengan mengapresiasi sesuatu yang sudah baik dan mengoreksi hal-hal yang perlu diperbaiki.
"Saya katakan juga ini bukan kecaman, saya tidak pernah punya niat melakukan kecaman-kecaman itu, tidak produktif kecaman itu," ujarnya.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebelumnya menyebut Partai Demokrat tidak konsisten dalam bersikap.
Hal ini disampaikan Hasto menanggapi kritik yang dilayangkan AHY soal program Revolusi Mental dan pembangunan infrastruktur rezim Jokowi-Jusuf Kalla.
"Ketika mau ketok pintu, cerita yang baik-baik. Kemudian ketika ada agenda berbeda, kemudian memberikan kritik yang berbeda. Rakyat melihat ketidakkonsistenan di situ," ucap Hasto.
Menurutnya, kritik itu merupakan hal wajar dan bagian dari strategi partai politik. Namun, ia mempertanyakan motif politik Demokrat.
(ugo/gil)
Inkonsistensi itu disebut Hasto karena perbedaan sikap yang ditunjukkan Partai Demokrat ketika rapat pimpinan nasional (rapimnas) Maret lalu, dengan orasi politik yang disampaikan AHY beberapa hari lalu.
"Ah sama sekali tidak. Saya yakin yang komentar itu tidak hadir di rapimnas dan juga tak hadir pada orasi politik saya, klir. Pasti itu tidak memahami secara konteks, kami konsisten," kata AHY di kantornya, Jakarta, Rabu (13/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Silakan dibaca, silakan dilihat teksnya, silakan dibaca lagi atau dilihat lagi rekamannya, tapi Demokrat sangat mungkin bekerja dengan siapapun termasuk dengan mereka yang sudah berada di koalisi atau seolah-olah sudah terbangun koalisi itu," ujarnya.
Agus menegaskan untuk menjalin sebuah koalisi, diperlukan kesamaan visi dan misi, saling percaya dan menghormati. Prinsip kesetaraan juga harus ada dalam sebuah koalisi.
"Jadi harus ada kesetaraan, tidak ada anak tiri dalam koalisi, semuanya sama, semua mendapatkan hak dan kewajiban yang sama. Tidak boleh satu di anak emaskan kemudian yang lainnya di anak tirikan justru tidak diajak," kata AHY tanpa menjelaskan lebih lanjut anak yang dimaksud anak tiri tersebut.
Kata AHY, saat ini Demokrat bersikap realistis dan rasional dengan mengapresiasi sesuatu yang sudah baik dan mengoreksi hal-hal yang perlu diperbaiki.
"Saya katakan juga ini bukan kecaman, saya tidak pernah punya niat melakukan kecaman-kecaman itu, tidak produktif kecaman itu," ujarnya.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebelumnya menyebut Partai Demokrat tidak konsisten dalam bersikap.
Hal ini disampaikan Hasto menanggapi kritik yang dilayangkan AHY soal program Revolusi Mental dan pembangunan infrastruktur rezim Jokowi-Jusuf Kalla.
"Ketika mau ketok pintu, cerita yang baik-baik. Kemudian ketika ada agenda berbeda, kemudian memberikan kritik yang berbeda. Rakyat melihat ketidakkonsistenan di situ," ucap Hasto.
Menurutnya, kritik itu merupakan hal wajar dan bagian dari strategi partai politik. Namun, ia mempertanyakan motif politik Demokrat.
Lihat juga:Sandi Buka Peluang Koalisi Gerindra-PDIP |
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK