Golkar Yakin Hengkangnya Titiek Tak Pengaruhi Elektabilitas
Elise Dwi Ratnasari | CNN Indonesia
Sabtu, 16 Jun 2018 05:25 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Siti Hediati Rukmana alias Titiek Soeharto memutuskan untuk hengkang dari Partai Golkar dan memilih untuk bergabung dengan Partai Berkarya. Namun hal ini tidak serta merta membuat partai berlambang pohon beringin ini cemas.
Menurut Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono, bergabungnya Titiek tidak banyak memberikan pengaruh elektabilitas partai.
"Tidak banyak (berpengaruh pada elektabilitas) karena selama ini tidak meninggalkan elektabilitas partai secara struktural. Elektabiltas itu harus secara komperhensif tidak bisa satu demi satu gitu ya. Jadi saya kira ke depan tidak perlu khawatir, kita tetap bersatu. Elektabiltas saya yakin tidak terpengaruh," kata Agung saat ditemui usai ibadah salat Idul Fitri di depan gedung DPP Partai Golkar, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (15/6).
Menurutnya, di era politik 'zaman now', hal ini tak perlu dilihat sebagai sesuatu yang luar biasa. Individu bebas memilih kendaraan politiknya. Agung berkata, partai tidak merasa risau sebab 'patah tumbuh hilang berganti'.
"Toh beliau juga kehadirannya selama ini biasa-biasa saja, jadi meskipun setiap perpisahan itu ada pertanyaan tapi kami ya melihat itu sebagai sesuatu yang tidak perlu dirisaukan karena patah tumbuh hilang berganti. Gugur satu tumbuh seribu," imbuhnya.
Titiek, lanjut Agung, merupakan anak biologis dari pendiri Partai Golkar, Soeharto, tetapi partai tetap dibina dan dirawat meski sang puteri memilih jalan berbeda. Menurutnya, Golkar merupakan buah ideologi Soeharto yang sesungguhnya.
Sebelumnya Titiek mendeklarasikan diri sebagai kader Partai Berkarya pada Senin (11/6) di Museum Soeharto, Kemusuk, Yogyakarta. Partai baru ini dipimpin oleh sang adik Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto. Dalam pernyataan resminya, Titiek memutuskan untuk hengkang salah satunya dukungan Partai Golkar terhadap Joko Widodo.
(nat)
Menurut Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono, bergabungnya Titiek tidak banyak memberikan pengaruh elektabilitas partai.
"Tidak banyak (berpengaruh pada elektabilitas) karena selama ini tidak meninggalkan elektabilitas partai secara struktural. Elektabiltas itu harus secara komperhensif tidak bisa satu demi satu gitu ya. Jadi saya kira ke depan tidak perlu khawatir, kita tetap bersatu. Elektabiltas saya yakin tidak terpengaruh," kata Agung saat ditemui usai ibadah salat Idul Fitri di depan gedung DPP Partai Golkar, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (15/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, di era politik 'zaman now', hal ini tak perlu dilihat sebagai sesuatu yang luar biasa. Individu bebas memilih kendaraan politiknya. Agung berkata, partai tidak merasa risau sebab 'patah tumbuh hilang berganti'.
"Toh beliau juga kehadirannya selama ini biasa-biasa saja, jadi meskipun setiap perpisahan itu ada pertanyaan tapi kami ya melihat itu sebagai sesuatu yang tidak perlu dirisaukan karena patah tumbuh hilang berganti. Gugur satu tumbuh seribu," imbuhnya.
Sebelumnya Titiek mendeklarasikan diri sebagai kader Partai Berkarya pada Senin (11/6) di Museum Soeharto, Kemusuk, Yogyakarta. Partai baru ini dipimpin oleh sang adik Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto. Dalam pernyataan resminya, Titiek memutuskan untuk hengkang salah satunya dukungan Partai Golkar terhadap Joko Widodo.
(nat)
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK