Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian menyebut banyak kapal yang beroperasi tidak resmi di Danau Toba, Sumatera Utara, dan tidak sesuai prosedur keselamatan pada hari raya Idulfitri.
Pihak Kepolisian juga akan menyelidiki ada atau tindak unsur pidana terkait tenggelamnya Kapal Motor (KM) Sinar Bangun di danau tersebut pada Senin (18/6) sore lalu.
"Memang berdasarkan informasi di lapangan, di hari raya seperti ini banyak kapal-kapal yang muncul tidak resmi. Kami coba evaluasi nanti untuk kami bisa berikan sanksi bersama
stakeholder lainnya," kata Yusri Yunus, Kepala Bagian Penerangan Satuan, Biro Penerangan Masyarakat, Divisi Hubungan Masyarakat Polri di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (20/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yusri tidak menjelaskan waktu pasti penyelidikan terkait tindak pidana akan dimulai karena fokus saat ini masih pada upaya evakuasi.
Yusri mengatakan tidak adanya manifes membuat informasi jumlah korban menjadi simpang siur. Namun menurut posko pengaduan di sana, ada sejumlah orang yang melapor bahwa anggota keluarganya ikut menaiki kapal tersebut.
Menurut Yusri cuaca di Danau Toba cukup menghambat proses evakuasi, terutama pada sore hari. "Cuaca ekstrem, ombak dan angin. Kalau sore tertutup kabut," kata dia.
Secara terpisah, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyatakan pihaknya sedang mendalami persoalan terkait manifest Kapal Motor (KM) Sinar Bangun.
"Kalau tidak ada manifes, memang faktanya tidak ada manifes. Ya ini yang kami (investigasi). Kenapa kok sampai tidak ada manifes?," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono kepada CNNIndonesia.com, Rabu (20/6).
KM Sinar Bangun dilaporkan tenggelam pada Senin, sekitar pukul 17.15 WIB saat berangkat dari Dermaga Simanindo, Kabupaten Samosir, menuju Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun.
Sebelum tiba di dermaga, KM Sinar Bangun oleng akibat pengaruh cuaca buruk, angin kencang, dan ombak besar.
Sampai saat ini baru 21 penumpang KM Sinar Bangun yang berhasil ditemukan, dengan rincian 18 penumpang selamat dan tiga penumpang meninggal dunia.
Basarnas memperkirakan 188 penumpang masih dalam pencarian.
(vws)