Jakarta, CNN Indonesia -- Hasil hitung cepat atau
quick count sejumlah lembaga survei menunjukkan pasangan calon nomor urut tiga Sudrajat-Ahmad Syaikhu, memiliki perolehan suara yang mampu mendekati pasangan calon nomor urut satu Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum di ajang pemilihan Jawa Barat. Perolehan suara Sudrajat-Syaikhu dianggap menjadi sebuah kejutan di
Pilgub Jabar 2018.
Direktur Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Al-Farabi menilai lonjakan suara
Sudrajat-Syaikhu atau Asyik dalam hitung cepat tidak terlepas dari pengaruh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Artinya, strategi dari pasang Asyik untuk menarik asosiasi bahwa mereka adalah pasangan yang didukung Prabowo dengan berharap ada tambahan elektoral dari pengaruh Prabowo, berhasil," kata Adjie di Jakarta, Rabu (27/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam hasil final
quick count LSI Denny JA dengan data masuk mencapai 100 persen, pasangan Sudrajat-Syaikhu memperoleh suara sebesar 27,98 persen.
Perolehan suara itu berselisih dengan raihan Ridwan-Uu yang mendapat 32,98 persen dan mengungguli pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi dan Tb Hasanuddin-Anton Charliyan.
Dalam survei sebelumnya yang digelar Saiful Mujani Research Center (SMRC) pada 22 Mei-1 Juni 2018, Sudrajat-Syaikhu hanya mendapat 7,9 persen. Setali tiga uang, survei yang dilakukan lembaga Indo Barometer, pada 7-13 Juni 2018 juga menunjukkan pasangan Sudrajat-Syaikhu hanya memperoleh 6,1 persen.
 Sudrajat-Ahmad Syaikhu menyatakan tetap menunggu real count hasil rekapitulasi KPU Jawa Barat. (ANTARA FOTO/Novrian Arbi) |
Meski sementara ini kalah dan tidak berhasil melampaui perolehan suara Ridwan-Uu, menurut Adjie, figur Prabowo di Jawa Barat masih sangat berpengaruh. Prabowo dinilai memiliki pendukung loyal di Jawa Barat sejak pilpres 2014.
"Di survei-survei, memang pendukung Prabowo loyal terhadap siapa yang didukung Prabowo. Maka kita lihat pasangan Asyik sering coba tegaskan kedekatan itu bahwa mereka adalah pilihan Prabowo, misalnya di debat muncul kaos ganti presiden," katanya.
Begitu pula, kata Adjie, pasangan Asyik mencoba menunjukkan di ruang publik bahwa mereka adalah calon yang didukung Prabowo.
Kekuatan figur Prabowo dalam mengusung dan mengangkat elektoral pasangan calon kata Adjie, juga terlihat di Pilgub Jawa Tengah. Meski kalah, Sudirman Said-Ida Fauziah yang dalam beberapa survei tertinggal jauh dari Ganjar Pranowo-Taj Yasin dinilai mampu memotong selisih persentase suara.
Kekalahan Sudrajat-Syaikhu di quick count juga dinilai hanya kalah start dari pasangan Ridwan-Uu. Jika pilgub digelar satu bulan lagi, lanjut Adjie, bukan tidak mungkin perolehan suara Sudrajat-Syaikhu bisa melampaui Ridwan-Uu.
"Karena selisih hanya 5 persen antar RK (Ridwan Kamil) dan Asyik, yang kita tahu bahwa dari awal start Asyik di posisi 2 sampai 3 persen tapi akhirnya bisa di posisi kedua," ujarnya.
Lepas dari hasil quick count, Sudrajat dan Syaikhu memiliki perhitungan sendiri. Berdasar hasil
real count internal mereka unggul dari kandidat lainnya, menang tipis dari Ridwan Kamil-Uu. Tim Sudrajat-Syaikhu meminta semua pihak menahan diri merayakan hasil
quick count sebelum hasil perhitungan resmi KPU diumumkan.
(gil)