Polisi Duga Pelaku Bom Pasuruan Terafiliasi JAD

Martahan Sohuturon & Setyo Aji | CNN Indonesia
Jumat, 06 Jul 2018 13:54 WIB
Polisi menduga pelaku peledakan bom ikan di Pasuruan berinisial A terkait dengan kelompok Jamaah Anshorut Daulah (JAD). A juga diduga merupakan eks anggota GAM.
Petugas kepolisian berjaga di ledakan bom di kawasan Pogar, Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (5/7). (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Mohammad Iqbal menduga terduga pelaku ledakan bom di sebuah rumah kontrakan di Kelurahan Pogar, Bangil, Pasuruan, Jawa Timur berinisial A terafiliasi dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

"Terduga pelaku masuk dalam jaringan JAD," kata Iqbal di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan pada Jumat (6/7).

Menurutnya, berdasarkan hasil penyelidikan sementara polisi A dalam kesehariannya bergaul dengan sejumlah rekan-rekannya yang merupakan narapidana kasus terorisme.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

A merupakan mantan narapidana kasus terorisme yang ditahan pada 2010 setelah dinyatakan bersalah dalam kasus bom sepeda di Kalimalang, Jakarta Timur pada 2010.

Iqbal menambahkan A telah menyatakan diri berbaiat pada kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

"Kesehariannya pelaku dari berbagai bukti yang kami temukan bergaul intim dengan rekan-rekan narapidana terorisnya sendiri dalam suatu pengajian dapat kami duga," ujarnya.

Sementara Indonesia Police Watch (IPW) juga menyebut terduga pelaku ledakan Pasuruan merupakan eks Gerakan Aceh Merdeka yang juga terlibat ISIS.

Ketua Presidium IPW Neta S Pane mengatakan dugaan itu didapat setelah pihaknya melihat kedua KTP milik terduga pelaku Bom Surabaya.

Diketahui, terduga pelaku berinisial A memiliki dua KTP. Pertama KTP keluaran Kabupaten Pandeglang Banten, dan kedua atas nama A yang lahir di Lambideng Aceh.

"Foto di KTP sama sehingga patut diduga pelaku telah melakukan pemalsuan identitas. Padahal sesungguhnya pelaku bernama merupakan anggota ISIS eks Gerakan Aceh Merdeka (GAM)," terang Neta dikutip dari keterangan resmi.

Neta mengatakan saat Aceh masih menjadi Daerah Operasi Militer (DOM), banyak anggota GAM yang berlatih di Libya. Namun, seusai Aceh damai, para mantan GAM yang berlatih di Libya itu tidak terlacak keberadaannya.


Atas dasar itu, ia meminta kepada pihak kepolisian untuk segera bertindak dan menangkap pelaku. Sebab berdasarkan KTP dan keberadaannya pelaku memiliki jaringan yang luas.

"Sepertinya memiliki jaringan yang cukup luas, mulai dari Aceh, Banten hingga Jawa Timur. Jika pelaku bisa segera tertangkap diharapkan jaringan terorisnya bisa terbongkar dan dilumpuhkan," ujar dia.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Jawa Timur Komisaris Besar Frans Barung Mangera memastikan bom yang meledak di pasuruan adalah bom ikan.

"Sekarang hasilnya sudah ada low explosive jenis bom ikan, tak terbantahkan berdasarkanscientific identification Polda Jawa Timur," ujar dia saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Jumat (6/7).


Sampai saat ini pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap pelaku. Frans juga masih enggan untuk mengaitkan terduga pelaku memiliki jaringan dengan kelompok teroris, atau terkait terorisme.

Warga Kelurahan Pogar, Bangil, Pasuruan, Jawa Timur dikejutkan dengan tiga kali suara ledakan dari salah satu rumah kontrakan.

Ledakan pertama, sempat tercium bau mesiu di dalam rumah dan terjadi kembali ledakan kedua. Ketika warga menjauh, penghuni rumah yang terdiri atas kepala keluarga berinisial A dan istri serta anaknya keluar dari rumah.

Sang istri dan anak diamankan polisi, sementara A alias AR kabur menggunakan sepeda motor.

Sang anak mengalami luka. Setelah mendapatkan perawatan di RSUD Bangil, sang bocah dipindah perawatannya ke RS Bhayangkara Polda Jatim.

(ugo/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER