Jakarta, CNN Indonesia -- Hasil rapat pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) di 17 provinsi yang berisi tentang penetapan pemenang atau peraih suara terbanyak pemilihan gubernur, menghasilkan data cukup mengejutkan.
Merujuk data KPU pusat, hanya ada dua dari 12 calon petahana yang memenangkan kontestasi.
Petahana yang menang di Pilgub 2018 adalah Ganjar Pranowo di Jawa Tengah dan pasangan Lukas Enembe-Klemen Tinal di Papua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ganjar yang berpasangan dengan Taj Yasin berdasarkan rekapitulasi final KPU, meraih 56,29 persen mengalahkan pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah. Sementara pasangan petahana Lukas Enembe-Klemen Tinal meraih 68 persen suara di Pilgub Papua. Sembilan petahana lain yang bertarung di sejumlah provinsi dinyatakan kalah dari lawan-lawannya.
Petahana yang tumbang ada di provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Lampung, Sumatera Selatan, Riau, Bali. Hal serupa dialami petahana yang bertarung di Pilgub NTT, Maluku Utara, Maluku, dan Sulawesi Selatan.
Di Jawa Barat, pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (25,77 persen) kalah dari Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (32,88 persen). Deddy Mizwar merupakan cagub yang kini menjabat sebagai wagub Jawa Barat.
Di Jawa Timur, petahana Saifullah Yusuf yang berpasangan dengan Puti Guntur Soekarnoputri (44,66 persen) harus mengakui kemenangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak (51,49 persen).
Petahana juga kalah di Bali. Ida Bagus Rai Dharmawidjaya-I Ketut Sudikerta (41,47 persen) takluk atas Wayan Koster-Tjok Oka Artha (56,52 persen). I Ketut Sudikerta merupakan cawagun yang masih menjabat sebagai wagub Bali.
Nasib serupa dialami gubernur dan wakil gubernur Lampung yakni Muhammad Ridho Ficardo-Bachtiar Basri. Mereka tidak dapat melanjutkan masa kepemimpinan di periode selanjutnya lantaran kalah dalam kontestasi. Ridho-Bachtiar (24,97 persen) kalah atas Arinal Djunaidi-Chusnunia (37,05 persen).
Di Sumatera Selatan, Herman Deru-Mawardi Yahya (34,77 persen) mengalahkan wakil gubernur Sumsel, Ishak Mekki yang maju bersama Yudha Pratomo. Sementara di Riau, petahana gubernur Riau Arsyadjuliandi Rahman yang berduet dengan Suyatno dikalahkan oleh pasangan Syamsuar-Edy Nasution (38,20 persen).
Pilgub Nusa Tenggara Timur (NTT) juga membuat calon petahana gigit jari. Viktor Laiskodat-Josef Adreanus Nae (35,60 persen) menang atas Benny K Harman-Benny Alexander (18,85 persen). Benny Alexander merupakan wagub NTT.
Di Sulawesi Selatan, wakil gubernur yang maju sebagai cagub yakni Agus Arifin Nu'Mang kalah atas rivalnya. Agus-Tanribali (9,85 persen) mesti mengakui keunggulan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman (43,87 persen).
Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba juga merana lantaran tidak dapat melanjutkan masa kepemimpinannya. Gani-Al Yasin Ali (30,06 persen) kalah atas Ahmad Hidayat Mus-Rivai Umar (31,45 persen). Padahal, Ahmad Hidayat Mus telah menjadi tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Di Maluku, Murad Ismail-Barnabas Orno (40,83 persen) unggul atas Said Assagaf-Anderias Rentanubun (31,16 persen). Said Assagaf kini masih menjabat gubernur Maluku. Hasil penghitungan pilgub Maluku masih berjalan. Namun, kemungkinan besar tidak mengubah pemenang.
Di Sumatera Utara, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Tenggara tidak ada calon petahana yang maju sebagai kontestan pilgub.
Mahkamah Konstitusi memberikan kesempatan hingga hari ini, Rabu (11/7), kepada para calon yang kalah di Pilgub untuk mengajukan gugatan.
Berdasarkan pantauan
CNNIndonesia.com hingga hari ini pukul 09.59 WIB, ada tiga pasangan yang sudah mengajukan gugatan yakni pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba-Al Yasin Ali, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Selatan Dodi Reza Alex Noerdin-Giri Ramanda N. Kiemas, serta pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Maluku Herman Adrian Koedoeboen-Abdullah Vanath.
(wis)