Saksi Rasakan Getaran Ledakan Tabung Gas Hingga 50 Meter
Gloria Safira Taylor | CNN Indonesia
Kamis, 12 Jul 2018 15:05 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Satu bangunan ruko konsultan properti bernama PT Provalindo Nusa dan KJPP Febriman Siregar dan Rekan di Blok F Nomor 36B meledak diduga akibat bocornya tabung gas 12 kilogram sekitar pukul 04.30 WIB, Selasa (12/7).
Salah satu saksi yang merupakan pemilik warung kaki lima bernama Oban Sobana (42) pun berada tepat di seberang lokasi ledakan. Pria asal Tasikmalaya itu menceritakan ledakan terjadi mendekati azan Subuh.
Dia yang awalnya sedang tidur di sebelah warung merasa ada seseorang yang membangunkannya untuk segera melarikan diri.
"Merasa ada yang bangunin. Saya langsung loncat (ke sebelah kiri), pas saya loncat tahu-tahu besi sudah terlempar," ujarnya di lokasi.
Awalnya, Soban mengira getaran tersebut adalah gempa. Namun dirinya mengetahui jika itu ledakan setelah melihat barang-barang yang terlempar.
"Dikira gempa, saya saking kagetnya saya enggak ngomong hampir lima belas menit. Saya alhamdulillah diselamatkan. (Ledakan) Bukan getar lagi tapi getarannya terasa sampai lima puluh meter," tuturnya.
Oban awalnya hendak bergantian jaga warung itu. Dia mengaku mata sebelah kanannya terkena serpihan debu dan masih merasakan perih saat ditemui.
Namun dirinya masih lebih beruntung dibandingkan dua saudaranya bernama Anjasmara (27) dan Adeng (30). Keduanya harus dilarikan ke rumah sakit karena terkena serpihan ledakan.
Oban mengatakan nasib malang itu menimpa keduanya yang baru saja selesai menonton bola. Mereka yang belum tidur di dekat warung kaki lima tersebut akhirnya terkena serpihan pecahan kaca.
"Ponakan saya luka, (Anjasmara) kena di bagian kaki terakhir saya dengar dioperasi," tuturnya.
Selain korban luka, Oban mengatakan terdapat empat orang yang dibawa oleh polisi untuk diperiksa. Keempat orang itu diketahui berada di dalam ruko tersebut.
Hingga kini polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara. Satu unit mobil pemadam kebakaran pun sudah disiapkan di lokasi tersebut.
(pmg/sur)
Salah satu saksi yang merupakan pemilik warung kaki lima bernama Oban Sobana (42) pun berada tepat di seberang lokasi ledakan. Pria asal Tasikmalaya itu menceritakan ledakan terjadi mendekati azan Subuh.
Dia yang awalnya sedang tidur di sebelah warung merasa ada seseorang yang membangunkannya untuk segera melarikan diri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Merasa ada yang bangunin. Saya langsung loncat (ke sebelah kiri), pas saya loncat tahu-tahu besi sudah terlempar," ujarnya di lokasi.
Awalnya, Soban mengira getaran tersebut adalah gempa. Namun dirinya mengetahui jika itu ledakan setelah melihat barang-barang yang terlempar.
Oban awalnya hendak bergantian jaga warung itu. Dia mengaku mata sebelah kanannya terkena serpihan debu dan masih merasakan perih saat ditemui.
Namun dirinya masih lebih beruntung dibandingkan dua saudaranya bernama Anjasmara (27) dan Adeng (30). Keduanya harus dilarikan ke rumah sakit karena terkena serpihan ledakan.
Oban mengatakan nasib malang itu menimpa keduanya yang baru saja selesai menonton bola. Mereka yang belum tidur di dekat warung kaki lima tersebut akhirnya terkena serpihan pecahan kaca.
"Ponakan saya luka, (Anjasmara) kena di bagian kaki terakhir saya dengar dioperasi," tuturnya.
Selain korban luka, Oban mengatakan terdapat empat orang yang dibawa oleh polisi untuk diperiksa. Keempat orang itu diketahui berada di dalam ruko tersebut.
Hingga kini polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara. Satu unit mobil pemadam kebakaran pun sudah disiapkan di lokasi tersebut.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK