Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
Sohibul Iman menyatakan Demokrat bakal sulit mengajukan calon wakil presiden (cawapres) jika bergabung dengan koalisinya bersama Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN).
Sohibul mengatakan ketiga partai oposisi pemerintah itu telah membicarakan jatah menteri untuk Demokrat. Pembicaraan tersebut berlangsung antara petinggi partai di kediaman Ketua Umum Gerindra, Jalan Kertanegara, Jakarta, Sabtu (14/7) siang.
"Kalau Demokrat minta cawapres lagi akan semakin rumit. Sehingga, tadi sepakat bahwa kita tawarkan portfolio yang lain, dalam hal ini di kabinet," kata Sohibul di Kantor DPP PKS, Jakarta, Sabtu (14/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sohibul mengaku belum bisa memastikan siapa cawapres yang akan diusung jika ketiga partai itu sudah resmi mendeklarasikan Prabowo sebagai capres. Terlebih, kata Sohibul, ada keinginan Demokrat untuk mengajukan cawapres.
"Hari ini kami tiga partai berbicara. Ya, Demokrat kalau mau bergabung, tentu bagi kami, mereka akan sangat berat kalau kemudian meminta cawapres karena kami saja masih belum selesai ke arah sana," kata Sohibul.
Sohibul pun meminta agar publik bersabar menanti siapa nama cawapres yang bakal diusung oleh Gerindra, PKS, dan PAN. Pengumuman nama cawapres bakal diumumkan jelang hari terakhir pendaftaran capres-cawapres oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), 10 Agustus 2018.
"Sekarang ada Demokrat mau masuk (koalisi). Saya kira pembicaraan akan semakin dinamis ya. Masih lama kok tanggal 10 Agustus, tenang saja," kata Sohibul.
Mantan Wakil Ketua DPR itu menegaskan, PKS tetap mengajukan sembilan nama cawapres sebagai syarat koalisi dengan Gerindra.
Sembilan nama itu adalah Sohibul Iman, Ahmad Heryawan, Hidayat Nur Wahid, Anis Matta, Irwan Prayitno, Salim Segaf Al-Jufri, Tifatul Sembiring, Muzzammil Yusuf, dan Mardani Ali Sera.
"PKS masih tetap memperjuangkan sembilan nama itu," ujar Sohibul.
 Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. (CNN Indonesia/Safir Makki) |
Demokrat Bersikap Usai Bertemu PrabowoSekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan partainya baru akan bersikap siapa capres yang diusung usai Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Prabowo bertemu.
Menurut Hinca, hasil pertemuan kedua ketua umum itu akan dibahas dalam rapat Majelis Tinggi Partai Demokrat sebelum akhirnya mengeluarkan sikap pada pilpres 2019 nanti.
"Tunggu hasil pertemuan SBY-Prabowo segera dan kemudian dibawa ke sidang MTP untuk diputus," kata Hinca kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (14/7).
Hinca menyebut pertemuan SBY dan Prabowo bakal digelar pekan depan. Namun, Hinca belum mengetahui waktu pasti dan lokasi pertemuan kedua pensiunan jenderal TNI AD itu.
Menurut Hinca, muncul tiga kemungkinan sikap partai berlambang bintang mercy itu pada Pilpres 2019. Pertama, Demokrat mengusung Jokowi sebagai capres; kedua, Demokrat mengusung Prabowo; atau ketiga Demokrat tak mengusung keduanya.
"Pilihannya ada tiga, bisa ke Jokowi, bisa ke Prabowo bisa tidak Jokowi dan tidak Prabowo. Sabar ya," ujarnya.
Hinca pun mengucapkan selamat kepada Gerindra, PAN, dan PKS yang telah sepakat berkoalisi.
(pmg)