Jakarta, CNN Indonesia -- Orang misterius berbadan tegap dengan rambut cepak disebut sempat mondar-mandir di sekitar kediaman Ketua DPP PKS
Mardani Ali Sera di Jalan KH Ahmad Madani, Pondok Gede, Bekasi sebelum bom insiden bom molotov.
Prada, seorang petugas keamanan yang juga saksi mata kejadian, menyebut ia sempat bertemu orang misterius itu pada Minggu (15/7) sekitar pukul 11.00 WIB.
"Hari Minggu kemarin ada satu orang mondar-mandir. Tanya ke saya rumah pak Mardani, katanya mau survei nganter undangan. Saya enggak percaya, jadi enggak kasih tahu," ucap Prada saat ditemui di lokasi kejadian, Kamis (19/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Orangnya, ya, agak tegap, enggak gondrong. Cepak mungkin, ya," lanjut dia.
Prada menerangkan sosok misterius tersebut adalah pria sekitar usia 40 tahun. Dia menduga orang itu bukan warga sekitar karena tak mengenal Mardani yang merupakan tokoh masyarakat di situ.
Saat kejadian, pada Kamis (19/7) dini hari, Prada sedang menjalani shift malam di Lembaga Tahfizh Al Qur'an Yayasan Iqro Bekasi.
Sekitar pukul 03.00 WIB, terdengar bunyi botol pecah. Lalu saat ia ke luar, terlihat ada dua sosok dengan helm
full face habis melempar sebuah botol dari kebun pisang di sebelah rumah Mardani.
"Karena saya lihat ada barang bukti botol yang belum dilempar, saya enggak ngejar, saya amanin. Saya juga takutnya mereka bawa senjata api atau senjata tajam," tuturnya.
Lalu, kedua orang itu kabur lewat kebun tersebut. Prada menyebut di kebun terdapat jalan tembus yang langsung mengarah ke jalan raya. Karena masih gelap, ia tak bisa mengenali dua sosok itu.
Hingga saat ini, berdasarkan pantauan
CNNIndonesia.com, rumah Mardani masih dipenuhi awak media massa dan petugas kepolisian. Jalan menuju kebun pisang diberi garis polisi. Begitu pula teras rumah yang jadi titik jatuh bom molotov, dibatasi dengan garis polisi.
Rumah Mardani dilempari bom molotov pada Kamis dini hario. Namun bom itu tak sempat meledak meski sudah pecah saat jatuh ke pelataran rumah Mardani.
"Lalu jam 05.30, yang bantuin kami Wa Engkos saat akan sapu halaman menemukan pecahan botol dan mencium bau bensin," kata Mardani.
"Alhamdulillah, tidak ada yang terbakar," tambahnya.
(wis)