Tak Ekonomis, Sandi Hentikan Operasi Kapal 'Waterway'
Tiara Sutari | CNN Indonesia
Sabtu, 21 Jul 2018 12:22 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengatakan kegiatan operasional moda transportasi 'Waterway' di Rusun Marunda, Jakarta Utara telah dihentikan sejak tahun lalu.
Sandi menilai moda transportasi tersebut tidak efektif, karena itu penggunaannya pun langsung disetop secara permanen.
"Sudah dihentikan memang untuk 'Waterway' karena tidak feasible secara ekonomi," kata Sandi di Balai Kota, Jakarta, Jumat malam (20/7).
'Waterway' merupakan moda transportasi peninggalan Joko Widodo semasa menjabat sebagai Gubernur Jakarta.
Dalam sehari kata Sandi pengguna kapal 'Waterway' bahkan tak mencapai 20 orang. Hal tersebut sangat berbanding terbalik dengan biaya operasionalnya yang cukup tinggi.
"Ya makanya layanan transportasi air ini berakhir karena tidak memungkinkan lagi," kata dia.
Dijelaskan Sandi, penggunaan kapal itu pun sebenarnya sudah dihentikan sejak Januari 2017. Untuk saat ini kapal-kapal yang pernah dipakai sebagai moda transportasi 'Waterway' pun dimanfaatkan oleh warga Kepulauan Seribu.
"Kapal kerapu yang digunakan sekarang tujuan operasinya diarahkan untuk melayani Kepulauan Seribu dan banyak sekali digunakan oleh masyarakat," kata Sandi.
Meski operasional 'Waterway' telah dihentikan, Sandi pun memastikan akses transportasi warga yang dulu menggunakan 'Waterway' tidak terganggu.
Dia pun sudah meminta agar TransJakarta mengoptimalkan armadanya untuk warga di kawasan itu.
"Sekarang ini TransJakarta dan bus sekolah Dishub sudah melayani Rusun Marunda ke Muara Baru sebagai alat transportasi," kata Sandi.
'Waterway' merupakan moda transportasi yang dicanangkan oleh Joko Widodo semasa menjabat sebagai Gubernur DKI pada 2013 lalu.
Sedianya Kapal 'Waterway' diharapkan dapat mengoptimalkan waktu tempuh warga dari Marunda ke Muara Baru. Pada saat itu, Joko Widodo mengefektifkan waktu tempuh yang mencapai jarak 17 Kilometer hanya dalam waktu 30 menit hal ini berbanding terbalik dengan waktu tempuh melalui darat yang bisa memakan waktu hingga 1,5 jam.
(nat)
Sandi menilai moda transportasi tersebut tidak efektif, karena itu penggunaannya pun langsung disetop secara permanen.
"Sudah dihentikan memang untuk 'Waterway' karena tidak feasible secara ekonomi," kata Sandi di Balai Kota, Jakarta, Jumat malam (20/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam sehari kata Sandi pengguna kapal 'Waterway' bahkan tak mencapai 20 orang. Hal tersebut sangat berbanding terbalik dengan biaya operasionalnya yang cukup tinggi.
Dijelaskan Sandi, penggunaan kapal itu pun sebenarnya sudah dihentikan sejak Januari 2017. Untuk saat ini kapal-kapal yang pernah dipakai sebagai moda transportasi 'Waterway' pun dimanfaatkan oleh warga Kepulauan Seribu.
"Kapal kerapu yang digunakan sekarang tujuan operasinya diarahkan untuk melayani Kepulauan Seribu dan banyak sekali digunakan oleh masyarakat," kata Sandi.
Meski operasional 'Waterway' telah dihentikan, Sandi pun memastikan akses transportasi warga yang dulu menggunakan 'Waterway' tidak terganggu.
Dia pun sudah meminta agar TransJakarta mengoptimalkan armadanya untuk warga di kawasan itu.
"Sekarang ini TransJakarta dan bus sekolah Dishub sudah melayani Rusun Marunda ke Muara Baru sebagai alat transportasi," kata Sandi.
'Waterway' merupakan moda transportasi yang dicanangkan oleh Joko Widodo semasa menjabat sebagai Gubernur DKI pada 2013 lalu.
Sedianya Kapal 'Waterway' diharapkan dapat mengoptimalkan waktu tempuh warga dari Marunda ke Muara Baru. Pada saat itu, Joko Widodo mengefektifkan waktu tempuh yang mencapai jarak 17 Kilometer hanya dalam waktu 30 menit hal ini berbanding terbalik dengan waktu tempuh melalui darat yang bisa memakan waktu hingga 1,5 jam.
(nat)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK