SBY dan Prabowo Akan Datangi PKS Bahas Hasil Ijtima Ulama

CTR & Mesha Mediani | CNN Indonesia
Senin, 30 Jul 2018 12:31 WIB
Hidayat Nur Wahid mengatakan SBY dan Prabowo akan datang ke kantor DPP PKS Senin (30/7) sore untuk bahas koalisi dan capres cawapres di pilpres 2019.
Hidayat Nur Wahid menyebut akan ada pertemuan antara petinggi Demokrat dan Gerindra dengan petinggi PKS. (CNN Indonesia/Abi Sarwanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Petinggi Partai Demokrat dan Partai Gerindra hari ini akan menyambangi Kantor DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Jakarta, Senin (20/7) sore nanti.

Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto bakal ikut menyambangi markas PKS.

"Nanti malam disepakati pertemuan Pak SBY dan pimpinan Demokrat dengan pimpinan PKS. Bahkan, nanti sore pun pimpinan Gerindra Pak Prabowo dan kawan-kawan akan berkunjung ke DPP PKS jam 15.00 WIB," kata Hidayat di kompleks parlemen, Senin (30/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Hidayat belum bisa membeberkan secara detail agenda pembahasan pertemuan tersebut. Namun, Hidayat memastikan salah satu poin pembahasan sikap terkait rekomendasi Ijtima Ulama oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama.

Rekomendasi Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional yang berlangsung 27-29 Juli 2018 lalu di Hotel Menara Peninsula, Jakarta itu merekomendasikan Prabowo sebagai calon presiden (capres), didampingi Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri atau Abdul Somad sebagai calon wakil presiden (cawapres).

"Sudah secara resmi pihak GNPF menyampaikan itu secara resmi kepada Pak Prabowo dan PKS dan Habib Salim dan sudah diterima. Tentu masing-masing akan mengkaji," kata Wakil Ketua MPR itu.


Rekomendasi Ijtima Ulama itu, kata Hidayat, juga bakal dibicarakan dalam Majelis Syuro PKS yang lokasi dan waktu penyelenggaraan masih akan ditentukan kemudian.

Hidayat juga menuturkan agenda pembahasan di DPP PKS juga menyikapi perkembangan negara memasuki tahun ke-4 masa jabatan Presiden Joko Widodo.

"Dan kita sudah masuk di tahun politik. Jadi segera ada pendaftaran capres-cawapres, pasti itu akan dibicarakan," kata Hidayat.

Relawan Deklarasikan AHY Capres

Sementara itu, ratusan relawan yang menamakan diri sebagai Relawan Cakra mendeklarasikan Agus Harimurthi Yudhoyono (AHY) sebagai calon presiden 2019. Hal ini disampaikan Koordinator Nasional Relawan Cakra, Irwan yang berasal dari Kalimatan di Deklarasi Relawan Cakra AHY.

"Tidak butuh waktu lama, sehingga kita mendeklarasikan AHY maju di pemilihan presiden 2019," kata Irwan di Gedung Juang, Jakarta, Senin (30/7).

Irwan mengungkapkan selama ini banyak anak muda di daerah yang merasa ketimpangan pembangunan terkhusus di Kalimantan. AHY dipandang tepat dengan segudang prestasinya menyelesaikan masalah tersebut.

"Selama ini kami menyumbangkan hasil sumber daya alam, tapi berbanding terbalik dengan ekonomi dan infrastruktur. Dan AHY sosok anak muda yang bisa mendotong kesejahteraan," kata Irwan.


Koordinator Cakra dari Aceh, Kautsar Muhammad juga menyampaikan aspirasinya agar AHY bisa maju sebagai pemimpin di poros ketiga. Mereka ingin AHY tak hanya jadi cawapres, melainkan menjadi calon presiden.

"Kami menyampaikan adanya koalisi alternatif mencalonkan AHY sebagai presiden yang akan datang," kata Kautsar.

Dukungan lainnya datang dari Koordinator Relawan Cakra Sumatera Utara Heri Siswan Sinaga. Dia menegaskan dukungan Cakra kepada AHY jauh sejak zaman Pilkada.

Mereka menganggap AHY sebagai sosok yang tidak takut kalah berkaca dari pemilihan kepala daerah DKI yang lalu. Sosok AHY menjadi inspirasu bagi banyak pemuda.

"Sebelum ada Cakra kami sudah mendukung AHY. Kami men-support beliau jangan pernah takut," tegas dia.

Nama AHY memang sempat muncul di bursa capres cawapres pada pilpres 2019. Namun, SBY dalam beberapa kesempatan menolak dengan tegas jika partainya memaksakan AHY untuk disodorkan menjadi capres ataupun cawapres ke partai politik.



(dal/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER